Tue 6-May-2025

HAM Kutuk Penahanan Rumah oleh Israel Dunia Harus Hentikan

Kamis 24-Maret-2022

Yayasan Palestina untuk Hak Asasi Manusia (Syahid)mengutuk kebijakan kurungan rumah oleh otoritas pendudukan terhadap anak-anakPalestina dan menganggapnya sebagai tindakan yang tidak etis sewenang-wenangdan melanggar semua konvensi dan norma internasional terutama Konvensi 1989tentang Hak Asasi Manusia Hak Anak dan hukum internasional tentang hak asasimanusia.

Dalam Salinan pernyataan yang diterima PusatInformasi Palestina Syahid meminta UNICEF untuk berusaha melindungihak-hak anak-anak Palestina masyarakat internasional untuk mengutuk tindakanrepresif Israel dan PBB untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia yangsedang berlangsung oleh pendudukan Israel.

Syahid menyatakan penjajah telah mempraktikkantahanan rumah menjadi pedang yang tergantung di leher warga Palestina terutamawarga Al-Quds terutama anak-anak di bawah usia 14 tahun.

Syahid mengisyaratkan bahwa “Israel”bergantung pada kebijakan ini untuk mengurangi penangkapan anak-anak di penjaradalam upaya untuk melestarikan citra demokrasi yang dituduhkan di hadapanmasyarakat internasional. Tetapi dengan prosedur ini melanggar banyak hak asasimanusia Palestina karena memberlakukan tahanan rumah pada anak-anak untukjangka waktu tertentu. Khususnya menempatkan gelang elektronik di kaki anakuntuk melacak lokasinya dan memastikan bahwa dia tidak meninggalkan rumah.

&ldquoSyahid&rdquo menjelaskan bahwa ada dua jeniskurungan rumah: yang pertama mewajibkan anak untuk tinggal di rumahnya danjenis kedua adalah pengenaan kurungan di rumah kerabat atau teman jauh darirumah keluarga dan tempat tinggal area yang memecah belah keluarga danmeningkatkan kecemasannya.

Syahid menambahkan bahwa otoritas pendudukanIsrael menggunakan tipe kedua ketika tidak ada jaminan yang memiliki catatan keamananyang bebas dari masalah apa pun yang dapat menyertai anak tersebut. Misalnyajika ibu adalah mantan tawanan yang dibebaskan Israel dia tidak dapat menjadi jaminanuntuk anak tersebut yang menyulitkan keluarga.

Syahid menekankan bahwa kenyataan kurunganrumah mungkin lebih sulit daripada kuruangan di penjara karena melanggarbanyak hak dan hukuman kurungan rumah biasanya diikuti dengan penundaan dalamprosedur perpanjangan dan persidangan dan ada kemungkinan kurungan rumahbertahan lama dalam jangka waktu yang lama hingga bertahun-tahun seperti yangterjadi pada anak Basil Awaida yang meninggal di kurungan Rumah sekitar 5tahun menjadikan panti asuhan anak sebagai penjara bagi mereka.

Statistik yang dikeluarkan oleh “KlubTahanan Palestina” dan “Komisi Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan menunjukkanbahwa penjajah Israel menangkap antara (500-700) anak-anak Palestina setiaptahun dan jumlah anak-anak Yerusalem yang dijatuhi hukuman tahanan rumahmencapai (130) anak tahun 2020. (120) anak tahun 2019 (90) anak tahun 2018(95) anak tahun 2017 (78) anak tahun 2016 dan (60) anak tahun 2015.

Yayasan Shahid menunjukkan bahwa dampakkurungan rumah tidak terbatas pada anak saja tetapi terutama mempengaruhikeluarganya karena membatasi narapidana dan penjaminnya dan menciptakankeadaan ketegangan permanen di dalam rumah karena psikologisnya yangmengerikan dan efek sosial.

Dia menambahkan: Anak biasanya menderita keadaanpsikologis yang tidak normal sebagai akibat dari represi ini terutama setelahdicabut dari studinya dan praktik aktivitas sehari-harinya sementara diamelihat teman-temannya berlatih kehidupan normal dan situasi ini mengarahpadanya. bentrokan dengan keluarganya dan hubungan yang buruk dengan merekasebagai akibat dari tekanan ini yang berdampak negatif pada kondisi sosialPalestina. Keluarga anak juga menanggung banyak beban karena keluarga biasanyamenyetor uang tunai dalam jumlah besar sebesar 40.000 shekel sebagai bagiandari syarat pelepasan anak selain tekanan psikologis dan sosial yangdialaminya terutama ketika anak ditahan jauh darinya. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied