PM Israel NevtaliBenet mengumumkan pengetatan keamanan pasca operasi serangan Beersheba yangdilakukan seorang pemuda Palestina Mohamad Abul Qian (34) Selasa (22/3) yangmenewaskan 4 orang Israel dan melukai beberapa lainnya di tengah kekhawatiranterjadinya aksi serupa.
Di akuntwitternya Benet mengatakan tengah melakukan serangkaian dialog dan penilaiankondisi bersama Menteri keamanan dalam negeri Omer Barlev serta kepalakepolisian Kobi Shabtai dan menyebut serangan tersebut sangat mengerikan.
Benet menjelaskanpasukan Israel dalam kondisi siaga kami akan menegakan hukum yang tegas bagipelaku penyerangan Benet mengancam memburu pihak yang membantu serangan danakan menangkap mereka.
Sementara itukepala kepolisian Israel Kobi Shabtai mengatakan dalam siaran persnya di lokasipenyerangan bahwa aparat kepolisian meningkatkan kesiagaan mengantisipasikemungkinan serangan serupa di Beersheba.
Kobi menambahkanpihaknya tak memiliki informasi awal terkait insiden. Menurut pengetahuan kamipelaku melakukan aksi secara individu.
Menteri PertahananIsrael Beny Gantz menyebutkan pihak militer bersama aparat keamanan akanmembuat sejumlah kebijakan untuk mencegah aksi teror sedapat mungkin.
 Dalam upaya menenangkan public Israel pascakegagalan antisipasi keamanan Gantz mengatakan &ldquoKami dalam kondisi siagauntuk menanggulangi semua ancaman di semua sector.&rdquo
Gantz menebarancaman kepada segenap warga Palestina 48 &ldquoKami akan mencari pihak-pihak yangterlibat dalam penyerangan terakhir mereka harus bertanggungjawab.&rdquo
Pada Selasasore pasukan Israel diperkuat aparat kepolisian menyerbu kota Haurah danmenutupnya secara penuh usai penyerangan di Beersheba.
Menurut sumberdi lokasi pasukan Israel melancarkan penangkapan luas di Haurah dan mengepungrumah pelaku serta melancarkan investigasi lapangan terhadap keluarga AbulQian dan menangkap saudaranya. (mq/pip)
