Mon 5-May-2025

Kuwait Minta Usir Delegasi Israel dari Parlemen Dunia Tuai Pujian

Minggu 20-Maret-2022

Pidato Kuwait di Inter-Parliamentary Unionyang diadakan di Indonesia mengundang interaksi dan pujian yang luas menyusulpermintaan ketua parlemennya Marzouq Al-Ghanim untuk mengusir delegasiIsrael.

Aktivis Kuwait memuji sikap tegas negara merekaterhadap perjuangan Palestina dan penolakannya terhadap segala bentuknormalisasi dengan penjajah Israel.

Peneliti Kuwait tentang urusan PalestinaAbdullah Al-Moussawi mengatakan: “Kedudukan terhormat kepala otoritaslegislatif dan orang kedua di negara bagian Marzouq Al-Ghanim adalah posisiberprinsip bagi mayoritas rakyat Kuwait ketika datang ke masalah utama kamiPalestina.”

Al-Moussawi menyatakan bahwa sikap Al-Ghanim menelanjangistandar internasional dalam menangani kepentingan-kepentingan dengan berbagainegara di dunia. Semua bentuk normalisasi adalah pengkhianatan tidak peduliseberapa banyak musuh negara mencoba memasarkan keinginan jahat mereka.

Pada gilirannya Tariq Al-Shaya kepala LigaPemuda Global untuk Al-Quds menganggap bahwa Al-Ghanim mengambillangkah-langkah terhadap semua delegasi yang hadir untuk mengembalikan apa yangdia tuntut bertahun-tahun yang lalu untuk mengusir delegasi entitas Zionisdari keanggotaan Persatuan Antar-Parlemen.

Al-Shaya berkata “Permintaan Al-Ghanimadalah perjanjian dan janji yang dibuatnya dan oleh Kuwait untuk melakukansegala upaya untuk mengusir negara penjajah dari sistem internasionalini.”

“Itu sama dengan langkah maju NegaraKuwait di bawah kepemimpinan politiknya yang masih menganut hak Palestina danitu adalah prinsip yang sama yang diadvokasi oleh lembaga masyarakat sipilKuwait” tambahnya.

Dia menggambarkan mereka sebagai “langkahteguh yang tercatat dalam sejarah dan diingat dari generasi ke generasi bahwaKuwait di masa lalu dan akan terus mendukung perjuangan Palestina.”

Dia menyimpulkan dengan mengatakan”Banyak yang gagal dan mundur dan Kuwait tetap komitmen dan maju meski banyakmelakukan normalisasi dan Kuwait tetap anti-Zionisme dan normalisasi.”

Pengacara Kuwait Ahmed Al-Mulaifi mengatakanmelalui akunnya di Twitter &ldquoTidak peduli seberapa jauh kita berbeda secarainternal namun sikap Ketua Majelis Nasional pada isu-isu internasional TelukArab dan Islam memberikan Kuwait rakyatnya dan Nasional Majelis posisi tinggidan rasa hormat yang besar.”

Dalam konteks yang sama para aktivis Palestinamengungkapkan kebanggaan mereka atas pidato Al-Ghanim seperti yang ditulisoleh peneliti dalam urusan Israel Adnan Abu Amer di Twitter “Kuwaitmenolak kecuali bersikap dengan tegas dan komitmen membela sikap Arabnya yangotentik sebagai dan mendukung Palestina dan tujuannya yang adil.&rdquo

Penulis dan politisi Fayez Abu Shamalamengatakan “Rakyat Arab termasuk orang-orang Palestina angkat topi menghormatiKetua Majelis Nasional Kuwait Marzouq Al-Ghanim yang menuntut pengusiranIsrael dari Persatuan Antar-Parlemen hanya karena Barat menuntut pengusiranRusia.

Dalam sebuah posting di Facebook anggotaKongres Rakyat Palestina di Luar Negeri Muhammad Al-Ansari menggambarkanKuwait sebagai pelopor bangsa Arab dalam membela rakyat Palestina danperjuangan mereka dan berkomitmen untuk menghadapi ambisi Zionis dan menolaksegala macam normalisasi.

Kuwait sebelumnya menuntut pengusiran delegasiIsrael dari pertemuan Inter-Parliamentary Union pada 2017 di kota SaintPetersburg Rusia.

Delegasi Negara Kuwait tiba Jumat lalu kepulau “Bali” Indonesia untuk berpartisipasi dalam kerja KonferensiPersatuan Antar-Parlemen yang diadakan dari 19 hingga 24 Maret. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied