Pada Senin (14/3/2022) sore pasukan pendudukan Zionis menyerangseorang anak Palestina asal desa Deir Nidham sebelah barat Ramallah.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa tentara penduduki Israel memukuliseorang anak laki-laki bernama Adam Mubtisam Muzher dari desa Deir Nidhamsebelah barat Ramallah setelah korban meninggalkan sekolahnya di Al-Bireh Seninsore. Akibatnya korban mengalami luka-luka dan memar serta hidung patah.
Anak-anak Palestina menjadi sasaran serangan sistematis pasukanpendudukan Israel selama pasukan pendudukan Israel melakukanpenyeruan-penyerbuan ke Tepi Barat dan Al-Quds.
Laporan hak asasi manusia mengkonfirmasi bahwa pasukan pendudukan Israeldengan sengaja mengintimidasi dan memukuli anak-anak remaja selama penangkapanmereka di Tepi Barat.
Sebelumnya Yayasan Palestina untuk Hak Asasi Manusia”Shahid” mengutuk serangan terus menerus terhadap anak-anak Palestinaoleh pasukan pendudukan Israel dan para pemukim pendatang Yahudi.
&ldquoShahid&rdquo meminta Pengadilan Kriminal Internasional agar menuntut parapemimpin pendudukan Israel dan tentaranya agar bertanggung jawab atas kejahatanyang berlangsung terhadap rakyat Palestina dan anak-anak mereka.
Lemaga HAM Palestina ini juga meminta lembaga-lembaga yang konsen dibidang anak-anak termasuk UNICEF untuk bekerja memberikan perlindungan danperawatan mendesak bagi anak-anak Palestina.
Beberapa hari yang lalu sebuah lembaga hak asasi manusia Israelmenuduh tentara pendudukan Israel sengaja menangkap anak-anak di bawah umur ditengah malam setelah menyerbu rumah mereka dengan tujuan mengintimidasi danmempengaruhi kesehatan mental mereka.
Pusat Pembelaan Hak Individu di Israel (HaMoked) yang beroperasidi Al-Quds mengatakan bahwa mereka telah mengajukan petisi ke Pengadilan”Tinggi” Israel menentang penangkapan yang dilakukan oleh tentara pendudukanIsrael di malam hari terhadap anak-anak Palestina.
Ketua HaMoked Jessica Montell mengatakan “Tentara Israelmemilih untuk terus menggunakan metode penangkapan anak di bawah umur padamalam hari sebagai cara utama dan bahkan hampir eksklusif untuk membawa anakdi bawah umur untuk diinterogasi. Tindakan ini merupakan pelanggaran mencolokterhadap hukum internasional dan prinsip kepentingan terbaik anak. Praktek inimenciptakan trauma yang luas bagi ratusan anak juga bagi keluargamereka.”
Menurut lembaga yang peduli dengan urusan tahanan ini pendudukan Israeltelah menangkap 1.149 anak Palestina selama tahun 2021. Sebanyak 160 darimereka masih dipenjara di tiga penjara “Ofer Damon dan Megiddo”.(was/pip)