Kuwait berdukaatas wafatnya pemikir dan politisi Ahmad al-Khatib Senin (7/3/2022) setelahperjalanan yang penuh dengan pengabdian bagi negara dan persoalan umat danbangsa Arab terutama persoalan Palestina.
Al-Khatib wafatdalam usia 95 tahun termasuk salah satu tokoh yang terlibat aktif dalammembuat UU Kuwait tahun 1962 dan kehidupannya penuh dengan pengabdian nasionaldunia Arab dan membela kebenaran.
Almarhum merupakansalah satu pendiri gerakan &ldquoNasionalis Arab&rdquo tahun 1952 pernah menjabatsebagai Wakil Ketua Majlis Konstituante Kuwait dan anggota parlemen Kuwaitbeberapa priode.
Dubes Palestinadi Kuwait Romi Thahbub menyampaikan ucapan belasungkawa atas wafatnyaal-Khatib dalam siaran pers yang dilansir akun kedubes Palestina di Instagram.
Thahbub mengatakanPalestina kehilangan tokoh pembelanya yang besar beliau salah satu pembela perjuanganPalestina. Dan hingga kini sikap Kuwait yang menolak normalisasi sebagai warisanyang telah berlangsung lama dimana beliau menjadi salah satu inisiatornyalewat UU 1962.
Tagar &ldquoAhmadAl-Khatib&rdquo menduduki tagar paling popular selama dua hari ini di Kuwait dimanasegenap partai dan tokoh Kuwait via twitter menegaskan negara mereka kehilangantokoh nasionalnya yang hebat.
Al-Khatibmerupakan salah satu tokoh pendukung Palestina banyak sikap dan tulisan beliauyang menegaskannya antara lain dalam buku beliau &ldquoKuwait Dari Negara MenjadiEmirat&rdquo bahwa &ldquoIsrael sebagai negara agama tak mampu untuk survive dia akanhancur cepat atau lambat.&rdquo Menurut beliau &ldquoSejarah telah mengajarkan kitabahwa wilayah Palestina ini akan menyerap benda asing atau mengeluarkannya takpeduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.&rdquo
&ldquoTak ada bangsayang menderita seperti penderitaan yang dialami para pengungsi Palestina darigenerasi ke generasi.&rdquo Dan menyebut kondisi mereka sangat memprihatinkan dan kondisiini menjadi aib di wajah setiap negara Arab dan orang-orang terhormat di dunia.
Al-Khatibmelanjutkan &ldquoSudah tiba saatnya para pengungsi Palestina mendapatkan kehormatandan kemanusiaan mereka hak hidup mulia seperti lainnya hingga mereka kembalike Palestina dengan terhormat dan mulia.&rdquo (mq/pip)