Otoritas pendudukan Israel terus melakukan yahudisasi MasjidIbrahimi di Hebron di wiayah selatan Tepi Barat yang diduduki penjajah Israel.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pendudukan Israel pada hari Ahad(6/3/2022) memasukkan “pompa beton” ke lokasi penggalian di pintumasuk utama ke Masjid Ibrahimi di sebelah tembok kastil sebagai persiapan untukmembangun lift demi melayani kepentingan para pemukim pendatang Yahudi.
Beberapa pekan yang lalu pendudukan Israel memulai pekerjaan betondi halaman Masjid Ibrahimi untuk membangun lift listrik dan jalur-jalur untukmemfasilitasi penyerbuan ara pemukim pendatang Yahudi ke masjid.
Selama tahun 2021 pendudukan Israel melarang adzan dikumandangkansekitar 635 kali masjid ditutup selama hari libur Yahudi dan mencegah pekerjaanrenovasi dan perbaikan di dalamnya selama beberapa bulan.
Selama beberapa pekan terakhir otoritas pendudukan Israel melakukanpenggalian di halaman luar masjid dengan membuka lubang baru dan titikpenggalian ditutupi dengan tenda disertai dengan menempatkan crane dan mengangkutbatu dan tanah dari halaman luar masjid.
Pada Agustus 2021 otoritas pendudukan Israel mulai melaksanakan proyekyahudisasi di area seluas 300 meter persegi di Masjid Ibrahimi danfasilitasnya termasuk pemasangan lift listrik untuk memfasilitasi pemukimpendatang Yahudi menyerbu masjid untuk itu pihak pendudukan Israel mengalokasikandua juta shekel untuk membiayainya.
Pemerintah Naftali Bennett beberapa waktu lalu mulai membangun permukimandi jantung Kota Tua di Hebron. Di mana sebanyak lebih tiga puluh unit rumah dibangundi kompleks bus tua.
Permukiman Yahudi menyusup ke kota Hebron dengan dukunganpemerintah pendudukan Israel pada 10 Mei 1968. Sebanyak 73 pemukim pendatangYahudi tinggal di Hotel “an-Nahr al-Khalid” dan mereka menyatakanniatnya untuk menetap dengan dukungan dari otoritas pendudukan Israel.
Mereka berkembang di area Masjid Ibrahimi di mana terdapat gua&ldquoMakifla&rdquo yang bersejarah yang di dalamnya ada makam para nabi yang merupakanbagian dari masjid. Pada tahun 1968 pemerintah pendudukan Israel menyetujuipembangunan sekolah agama Yahudi di Hebron untuk menarik pendukung yahudisasi dankolonialisme dan mengubah bagian dari Masjid Ibrahimi menjadi &ldquoruang ibadah&rdquosebagai persiapan untuk menguasai masjid dan sekitarnya.
Pada bulan September 1968 otoritas pendudukan Israel mengizinkan oarapemukim pendatang Yahudi untuk mendirikan sebuah sinagog di depan MasjidIbrahimi.
Ini adalah langkah awal untuk menciptakan realitas geografis Yahudidi dalam pusat kota juga membuka pintu masuk dan jalan baru menuju MasjidIbrahimi serta mendirikan titik-titik pemantau militer di sekitar areatersebut.
Pada tahun 1970 pendudukan Israel mendirikan permukiman KiryatArba di sekitar Kota Tua di Hebron dengan tujuan untuk menciptakan hubungandemografis antara pos-pos terdepan (koloni-koloni permukiman) dan pemukimpendatang Yahudi yang menempati perkampungan di kota Hebron dan kota tuanya. Dimana sekitar delapan ribu pemukim Yahudi tinggal. Dan itu merupakan inti utamadari gerakan pemukim pendatang Yahudi ekstremis di Tepi Barat dan menjadimarkas besar gerakan “Kach” Zionis.
Pada tahun 1978 sekelompok pemukim pendatang Yahudi mendudukigedung Dobbia di pusat kota. Para pemukim pendatang Yahudi kemudian menyebutnya”Beit Hadassah.”
Pada tahun 1983 sebuah pos terdepan (koloni permukiman liar) didirikandi dekat gedung Daboia yang dikenal sebagai &ldquoBeit Romano&rdquo setelah mengambilalih sekolah &ldquoOsama bin Al-Munqith&rdquo dengan dalih bahwa area sekolah tersebut adalahmilik Yahudi.
Pada tahun 1984 sebuah pos terdepan baru (koloni permukian liar) yangdisebut “Abraham Avenue” didirikan di sebuah situs arkeologi di kampungTel Rumeida di pusat Hebron. Otoritas pendudukan Israel menutup pasar sayurpusat di Kota Tua. Kemudian menyerahkannya kepada para pemukim pendatang Yahudiuntuk mendirikan sebuah pos terdepan baru di samping pos terdepan lainnyaseperti “Beit Hassoun” dan Pete Shenerson.
Kota Tua di Hebron telah berubah menjadi permukiman besar untukpemukim pendatang Yahudi yang membelenggu 120 ribu warga Palestina di sana yangmengancam masa lalu saat ini dan masa depannya. Puluhan rumah Palestina beradadi bawah ancaman penggusuran. Akses ke Masjid Ibrahimi menjadi tidak mungkindan terhubung ke jalan panjang yang hanya isa dimasuki denan melalui banyak posgerbang elektronik dan jalan-jalan sempit yang jauh. (was/pip)