Data resmi Israel menunjukkan bahwa penghancuran yang dilakukanotoritas pendudukan Israel di daerah Negev (wilayah selatan Palestina yangdiduduki penjajah Israel sejak tahun 1948) mencapai rekor tertinggi selamatahun 2021 setelah jumlahnya melebihi 3.004 bangunan Palestina yangdihancurkan. Angka ini mencerminkan kebijakan pemerintah saat ini yang dipimpinoleh Naftali Bennett mengintensifkan penghancuran di wilayah Palestina yangdiduduki sejak tahun 1948.
Menurut data yang dirilis oleh situs web &ldquoKulularab&rdquo dari wilayahPalestina 48 mengutip dari Kementerian Dalam Negeri Israel menyebutkan bahwa jumlahpembongkaran mencapai 2.533 kasus pada tahun 2020 dan melonjak menjadi 3.004 kasuspada tahun 2021.
Data resmi Israel ini mengungkapkan fenomena yang meningkat diantara orang-orang Palestina yaitu penolakan terhadap perintah untukmenghancurkan bangunan mereka dengan tangan mereka sendiri meskipun ada ancamandari pendudukan Israel untuk menjatuhkan denda berat kepada mereka. Jumlah bangunanyang dibongkar sendiri oleh para pemiliknya (atas perintah pendudukan Israel) padatahun 2020 adalah sekitar 2.386. Sementara buldoser Israel menghancurkan 147bangunan. Pada tahun 2021 jumlah bangunan yang pemiliknya menolak untuk membongkarsendiri rumah mereka adalah 413 kasus sebuah rekor angka yang menunjukkantingkat eskalasi penolakan warga Palestina untuk menghancurkan sendiri bangunanmereka.
Data dari Kementerian Dalam Negeri Israel menunjukkan bahwa padatahun 2019 otoritas pendudukan Israel telah menghancurkan 2.241 bangunan baikdengan pembongkaran langsung dengan buldoser Israel atau dengan memaksa pemiliknyauntuk menghancurkan sendiri rumahnya di bawah ancaman denda selangit. (was/pip)
