Paraeks tawanan melakukan unjuk rasa terbuka hari ke 3 berturut-turut di depankantor PM Palestina di kota Ramallah Tepi Barat menuntut hak-hak mereka.
Jurubicara demosntran Romi Khalil mengatakan pihak otoritas telah menetapkanpensiun bagi 7480 tawanan tanpa ada penetapan jelas terkait status militeratau sipil.
KepadaQuds Press Romi mengatakan bahwa pihak otoritas secara sengaja mengabilkebijakan tersebut setelah pihak bank menutup semua rekening khusus tawanan daneks tawanan serta keluarga syuhada pasca mendapat ancaman dari penjajahzionis untuk menutup bank tersebut.
Khalilmenegaskan pihak bank menolak memberikan kemudahan dalam bertransaksi denganmereka karena tak memiliki aturan jelas terkait hal ini.
Sebelumnyapara eks tawanan melakukan unjuk rasa beberapa kali  mereka dijanjikan untuk dicarikan solusidengan syarat menghentikan unjuk rasa namun hingga kini belum terealisir.
Khalilmemaparkan kekhawatirannya akan pemotongan gaji para eks tawanan kapan sajadisebabkan tekanan Amerika dan Uni Eropa dengan dalih &ldquoMendukung Teroris.&rdquo
Khalilmengingatkan jangan sampai gaji mereka dialihkan ke kementerian urusan sosialsehingga para eks tawanan menjadi seperti pengemis dan bukan lagi pemilik hakyang dijamin undang-undang secara jelas.
UUterkait tawanan tahun 2004 menjamin semua tawanan yang mendekam lebih dari 5tahun di penjara Israel akan mendapat gaji secara penuh yang dimasukanbersama aparat keamanan atau pegawai sipil.
PenjajahIsrael merampas sekitar 50 juta USD setiap bulan dari dana pajak (dana parapengusaha Palestina yang mengimpor barang ke Tepi Barat) dengan alasan pihakotoritas menyalurkannya kepada keluarga syuhada para tawanan dan korban luka.(mq/pip)