Tue 6-May-2025

Yahudisasi Sistematis Ancam Tutup Sekolah-sekolah Al-Quds

Minggu 27-Februari-2022

Persatuan Orang Tua Siswa Sekolah di Al-Qudstelah memperingatkan bahaya nyata yang mengancam akan menutup sejumlah sekolah dikota itu yang mengajarkan kurikulum Palestina karena praktik penjajah Israeldan tidak adanya dukungan yang sesuai dari Otoritas Palestina.

Persatuan Orang Tua Siswa meluncurkan seruankepada penguasa resmi di Otoritas Palestina untuk campur tangan dengan sikapserius untuk mempertahankan sekolah-sekolah Al-Quds yang terancam ditutup.

Persatuan mengatakan sekolah-sekolah di KotaTua seperti Al-Farir Mar Mitri Al-Aytam Islamiyah Madaris Al-Aqsha Espanoldan lainnya membutuhkan dukungan agar mereka tetap buka bagi siswa Al-Quds danuntuk mempertahankan kehadiran mereka di dalam tembok-tembok Kota Tua.

Tahap Berbahaya

Maher Abu Saada perwakilan hubungan masyarakatdi Persatuan Orangtua Siswa Al-Quds mengatakan bahwa kurikulum yang menyimpangmengancam tahap berbahaya dalam proses pendidikan di Al-Quds.

Ia menjelaskan jumlah siswa yang terusmeningkat dan kebutuhan akan gedung baru memaksa para orang tua menyekolahkananaknya ke sekolah yang dibangun oleh pendudukan.

Dia menyingung bahwa Direktorat PendidikanPalestina harus bekerja untuk membangun sekolah baru di Al-Quds dan mendukungsektor pendidikan.

Dia menekankan bahwa warga Al-Quds sedangmenghadapi tantangan besar dan mengandalkan lembaga-lembaga Palestina yang adauntuk membangun sekolah bagi siswa Al-Quds yang akan memungkinkan merekamenghadapi bahaya israelisasi.

Rencana Yudaisasi/Yahudisasi

Abu Saada menyatakan bahwa Israel telahmenyusun rencana lima tahun untuk menargetkan Al-Quds yang mencakupmengalokasikan 450 juta shekel untuk pendidikan keluarga di Al-Quds selama 5tahun dengan menyesatkan orang-orang dan meracuni ide-ide mereka.

Dia menambahkan bahwa 120.000 siswa Al-Qudstunduk pada Kementerian Pendidikan Israel yang bekerja untuk mengajarkankurikulum pendudukan dengan mengorbankan Palestina.

Dia memperingatkan bahwa pendudukan tidak puasdengan itu Sebaliknya kurikulum Israel ditanamkan di sekolah-sekolahPalestina di Yerusalem dan buku-buku yang dicetak oleh Kementerian PendidikanIsrael mengalami distorsi dan modifikasi serius.

Menurut Abu Saada penjajah menghapus ayat-ayatdari Al-Quran simbol nasional dan slogan-slogan dari buku-buku yang diajarkandi Al-Quds dan menambahkan kata “Israel” ke peta.

Dia memperingatkan yang paling berbahaya dariitu dengan mengubah seluruh kurikulum sehingga kata Palestina dan Al-Quds tidakdisebutkan sama sekali selain pengenalan kegiatan normalisasi.

Narasi dan Sejarah

Abu Saada menekankan bahwa warga Al-Quds menolakintervensi dalam kurikulum mereka dan bahwa anak-anak mereka harus mempelajarisejarah dan penyebab Palestina bukan cerita pendudukan tentang orang-orangYahudi.

Dia mengatakan bahwa mereka mengandalkankemitraan orang tua untuk mendidik anak-anak mereka dalam menghadapi informasiyang salah dalam kurikulum yang menyimpang dan israelisasi pada tahap kritis sepertiini dalam proses pendidikan di Al-Quds.

Dijelaskannya sekolah Al-Quds tunduk padabeberapa referensi antara lain Wakaf UNRWA gereja dan sekolah swasta yanganggarannya bergantung pada keluarga siswa.

Dalam studi terbaru sekolah-sekolah Palestinadi Al-Quds yang diduduki membutuhkan 2.548 ruang kelas untuk dibangundibandingkan dengan membangun 6.081 ruang kelas pada tahun 2035. (at/pip)

Huriyah News

Tautan Pendek:

Copied