Thu 8-May-2025

Hamas: Pembunuhan Nizar Banat Terencana Butuh Penyelidikan Serius

Sabtu 26-Februari-2022

Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) memintaOtoritas Palestina agar menuntut pertanggungjawaban semua orang yangberpartisipasi dalam kejahatan melikuidasi aktivis oposisi Nizar Banat danuntuk mempercepat administrasi peradilan dan tidak puas dengan pengadilanpalsu di mana ia berusaha untuk membebaskan atau menutupi pelaku.

Dalam siaran pers mengomentari perkembanganpembunuhan aktivis Banat Hamas menyatakan solidaritas penuhnya dengan keluargasyahid Nizar dan dukungan penuhnya untuk mendapatkan keadilan terhadap parapelaku yang terlibat dalam pembunuhannya.

Dan dia menekankan bahwa apa yang terjadidengan martir syahid Nizar Banat dari pembunuhan fisik yang disengaja tidakdianggap menjadi kesalahan sementara dari individu yang telah melampaui batasmisi mereka menurut klaim dari dinas keamanan Tepi Barat yang diduduki yangbertentangan dengan norma-norma nasional Palestina dan melanggar nilai-nilaikemanusiaan dan moral.

Gerakan tersebut menunjukkan bahwa rincianmengerikan yang dilaporkan oleh Al-Jazeera dalam programnya “What isHidden is Greater/ما خفي اعظم“tentang pembunuhan aktivis Banat mengungkapkan tingkat kejahatan yangdilakukan terhadap seorang warga Palestina yang tidak melakukan kejahatan apa punkecuali kebebasan bersuara dan ingin memperkuat supremasi hukum dan memerangikorupsi yang merajalela di pilar Otoritas Palestina.

Kasus pembunuhan Nizar Banat kembali mengemukasetelah acara “Yang Tersembunyi Lebih Besar” yang ditayangkan disaluran Al-Jazeera Jumat malam mengungkap misteri pembunuhan tersebuttermasuk bocoran. dokumen wawancara dengan saksi mata pembela hak asasimanusia dan anggota keluarga Banat.

Program tersebut mencakup informasi yang akandiungkapkan untuk pertama kalinya seperti apa yang diungkapkan Ghassan putrisaudara mendiang Nizar yang mengatakan: Kantor Presiden Mahmoud Abbasmenawarkan kepada keluarga – melalui perantara – $10 juta dan 30 jabatanbeberapa di antaranya senior guna menutup berkas perkara terutama di tingkatinternasional. Namun tawaran itu ditolak.

Program tersebut juga mengungkapkan bocorandokumen dari Jaksa Penuntut Umum Akram al-Khatib bahwa surat perintahpenangkapan telah dikeluarkan kepada polisi Hebron dan upaya untukmenangkapnya oleh Keamanan Pencegahan tidak sesuai dengan hukum sementaradokter otopsi Samir Abu Zaarour membenarkan bahwa korban mengalami 42 pukulandi sekujur tubuhnya. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied