220 Akademisi dari 14 negara di Amerika LatinKamis (24/2) mengumumkan pemboikotan terhadap Lembaga akademis Israel yangterlibat dalam kebijakan Apartheid terhadap rakyat Palestina di wilayahpendudukan.
Disebutkan bahwa 220 Profesor dan dosen telahmeluncurkan gerakan internasional boycott Israel (BDS) di Kolombia. Para akademisimenolak pendanaan dari Lembaga Israel yang terlibat dalam tindakan Apartheid danmenolak berpartisipasi dalam Kerjasama maupun pertukaran akademisi.
Dalam pernyataannya para akademisi meminta seganapuniversitas di Amerika Latin untuk membatalkan Kerjasama dengan kolega merekadi Israel dan dengan semua universitas yang terlibat bersama Israel hinggamereka menghormati hak-hak politik dan kemanusiaan bagi bangsa Palestina yangdiakui PBB.
Aktifis BDS cabang Brazil Fabio Bosco mengatakanbergabungnya 220 akademisi dari Amerika Latin dalam aksi pemboikotan Israel danLembaga akademisi yang terlibat dalam tindakan Apartheid sangat penting untukmembongkar kejahatan yang dilakukan entitas zionis di sepanjang dekadenya.
Bosco menegaskan kepada Quds Press peranakademisi sangat penting dalam aksi pemboikota ini mereka memiliki pengaruhkepada para mahsiswa setiap harinya dan memiliki sejumlah sarana untuk memanduopini public dan kelompok ini sangat penting dalam memobilisir dukungan bagikemerdekaan Palestina.
Disebutkan bahwa solidaritas internasional untuk bangsaPalestina terus meningkat di Amerika Latin dan disegenap negara serta menjadisarana efektif para aktifis untuk memperluas cakupan solidaritas bagi Palestinadi luar negeri.
Bosco berpendapat para aktifis harus memberikanpenyadaran di seluruh negara untuk mengisolasi zionis dan sekutunya baikkekuatan barat dan rezim Arab yang bekerja membangun hubungan normalisasidengan entitas zionis.
Gerakan Pemboikotan (BDS) menyerukan untukmemboikot &ldquoIsrael&rdquo dan mencabut investitasi dari sana hingga berakhirnyapenjajahan di bumi Palestina tahun 1967.
Dalam beberapa tahun belakangan gerakan BDSberhasil meraih berbagai capaian internasional yang mendorong pihak Israelmenerbitkan larangan masuk bagi para aktifis ke wilayah mereka. (mq/pip)