Jauhdari medan konfrontasi militer pertempuran lain terjadi antara perlawanan danpendudukan Israel di ruang tertutup di balik layar cerdas dan melaluiperangkat komputasi canggih yang mengandalkan otak.
Tidaklahaneh bagi perlawanan – yang diam-diam bekerja untuk mengembangkan kemampuannyadalam menghadapi pendudukan Israel – bahwa bidang konflik “keamanan duniamaya” (cyber security) menarik perhatiannya sebagai salah satubentuk paling menonjol dari konflik yang dikembangkan yang dapat mewujudkan tujuanyang diutuhkan atau mengurangi beban perlawanan dari membayar harga pertempurandengan darah.
Faktanyadalam beberapa tahun terakhir entitas pendudukan Israel telah menjadi sasaranberbagai cyber attacks (serangan siber) yang memaksanya secara resmimengakuinya setelah serangan tersebut meluas dan berdampak setelah sebelumnya menjadisasaran serangan serupa yang sebelumnya dirahasiakan. Akan tetapi karenaanyaknya serangan ini dan terus meningkat dan berhasil mengenai sejumlahtarget telah mendorong pendudukan Israel untuk mengumumkannya di tengah-tengahrasa malu yang besar di tengah-tengah publik internal Zionis.
Serangansiber ini telah menarget sejumlah besar fasilitas Zionis. Karena pendudukan Israelmengandalkan teknologi canggih di semua poros kerja militer keamanan danekonominya.
Pembangkitlistrik perusahaan listrik rekening bank perusahaan kredit dan bank telahmenjadi sasaran serangan siber selama beberapa tahun terakhir yang bertujuanuntuk mengganggu fasilitas-fasilitas tersebut dan mempengaruhi entitas dalamsetiap konfrontasi yang akan datang selain tujuan lain di antaranya adalahuntuk memperoleh informasi keamanan yang menarget situs dan pusat tentara sertapara pemimpinnya.
Dibawah tekanan kesadaran betapa bahayanya bidang ini dan dampak dari beberapa seranganyang dilakukan oleh perlawanan pendudukan Israel menjadikan para ahli bidang inidi perlawanan Palestina sebagai target operasi pembunuhan.
Padaawal Pertempuran Saif al-Quds pada Mei 2021 pendudukan Israel mengumumkanpembunuhan terhadap Juma Tahla dan menyebutnya sebagai penanggung jawab keamanansiber di Brigade al-Qassam bersama dengan sekelompok pemimpin perlawanan.
Kampus-kampusPalestina telah menyadari pentingnya spesialisasi ini di berbagai bidang baikdalam pertempuran melawan pendudukan Israel atau dalam konteks alami daritumbuhnya peran informatika dalam masyarakat. Oleh karena itu banyak dari kampus-kampusyang beralih membuka departemen khusus di bidang keamanan informasi dankeamanan siber yang sangat populer di kalangan anak muda.
Alatyang efektif
Spesialisdalam urusan Israel Ayman Rafati berpendapat bahwa perang dunia maya adalahsalah satu alat canggih paling penting yang efektif dalam konfrontasi selamaperiode saat ini dan masa depan antara perlawanan dan pendudukan Israelterutama karena perang di bidang ini membawa sejumlah implikasi terkait denganoperasi pengumpulan informasi dan penetrasi sistem keamanan dan militer.
Rafatimengatakan “Pendudukan Israel unggul dalam aspek teknologi di aspeksipil militer dan keamanan. Karena itu menarget bidang ini adalah tujuanpenting bagi perlawanan Palestina yang selama beberapa tahun terakhir telahmenunjukkan peningkatan serangannya karena perhatiannya di bidang ini.”
Diamenjelaskan bahwa masalah operasi siber adalah salah satu alat paling menonjolyang dapat menjaga nyala api perlawanan tetap menyala untuk melawan pendudukan Israeldan membuat pendudukan Israel meningkatkan biayanya. Karena serangan-seranganini telah memperumit situasi ekonomi pendudukan Israel dan membuat hidup merekalebih sulit sambil membuat penjajah Israel terbatasi untuk melakukan reaksi militerdari sisi ini.
Spesialisdalam urusan Israel ini menambahkan bahwa negara pendudukan Israel memandangserangan ini dengan serius. karena ancaman yang ditimbulkannya di berbagaitingkatan. Karena negara pendudukan Israel sangaat tergantungan pada teknologimaju dalam semua aspek kehidupan. “Yang mungkin adalah menyebabkan kerugianrealitas ekonomi dan terwujudnya dilema ekonomi dan keamanan yang kompleks”katanya.
Eskalasibisa terjadi
Rafatisepakat dengan pendapaat para pengamat yang mengatakan bahwa eskalasi perang sibersangat mungkin terjadi terutama karena semua pihak perlawanan di kawasan telahmenjadi tergantung pada masalah ini untuk menghadapi negara pendudukan Israel danuntuk mewujudkan tujuan melawan negara pendudukan Israel.
AnalisPalestina ini percaya bahwa perang ini akan menjadi bagian penting dari setiapkonfrontasi dengan pendudukan Israel. Sejak poros perlawanan di kawasan telahmenjadi alat efektif yang dapat diandalkan untuk mewujudkan tujuan yangdiperlukan oleh tahap saat ini. Dia menjelaskan bahwa perlawanan Palestina telahmelakukan banyak serangan selama pertempuran sebelumnya dengan pendudukanIsrael dan telah menunjukkan realisasi beberapa keberhasilan di bidang ini.
Banyaksarana
Tentangcara melakukan serangan siber dan metode serta sarana yang digunakan didalamnya pakar teknologi dan perangkat lunak Ir. Ashraf Mushtaha menyatakanbahwa sifat serangan itu banyak dan berbeda. Dia menyatakan bahwa teknik yangpaling menonjol digunakan dalam serangan ini adalah rekayasa sosial dan mediasosial.
Mushtahamenyebutkan metode lainnya yang tidak langsung. Melalui metode tersebut “peretas”bekerja untuk menyesatkan pihak lain (target) sehingga tidak dapat menentukanatau mengakses sumber peretasan dengan meretas beberapa perangkat pribadipengguna yang berada di negara mereka mengubah negaranya. Dia menyatakan bahwametode ini memungkinkan mereka untuk membobol (perangkat musuh) dan dengan nyamanmengarahkan serangan siber mereka tanpa bisa dilacak atau diketahui sumber pembobolansehingga mereka terlindungi dari penuntutan.
InsinyurPalestina ini menyatakan bahwa faksi-faksi perlawanan Palestina termasuk Hamasberinvestasi dalam cara-cara yang disebutkan di atas.
PendudukanIsrael sebelumnya mengklaim bahwa para ahli Hamas bekerja untuk menipu perwiradan tentara Israel melalui akun palsu. Dengan cara mengirimkan beberapa programjahat dan aplikasi mata-mata yang akan memungkinkan mereka untuk menembusponsel musuh sehingga memperoleh informasi dan data yang terkandung dalamperangkat tersebut dan mungkin juga membuat mereka dapat melakukan peretasandan mengakses ke lebih banyak perangkat dan akun lainnya milik orang-orang Israel.
Mushtahamenyatakan bahwa pembobolan elektronik atau serangan siber terhadap pendudukanIsrael bukanlah hal baru. Kelompok yang disebut &ldquoAnonim&rdquo sebelumnya telahmempraktikkannya dari negara-negara Arab dan Islam hampir tujuh tahun yang lalu.Di mana serangan siber mereka saat itu terfokus pada berbagai sumber informasifasilitas dan lembaga-lembaga negara pendudukan Israel. (was/pip)