Hamas menudinggerakan Fatah dan kelompok Oslo terus menghindari consensus nasional dan mengecamrencananya menggelar pertemuan pimpinan perlawanan rakyat yang tidak diikutimayoritas kekuatan Palestina.
Juru bicaraHamas Hazim Qasim dalam siaran persnya Selasa (22/2) mengatakan Kami di Hamasmenegaskan bahwa tindakan ini mengokohkan kudeta pimpinan kelompok Osloterhadap semua hasil pertemuan para Sekjen Faksi Palestina di Beirut danRamallah dan menggagalkan pemilu serta menggelar pertemuan Dewan PimpinanPusat tanpa Konsensus nasional.
Qasim menambahkansemua itu bertujuan mengikis upaya perjuangan bangsa membela hak-hak dan tempatsuci lewat perlawanan rakyat. Tindakan ini juga yang dilakukan saat mengubahOrganisasi Pembebasan Palestina menjadi proyek politik dengan tetapbekerjasama dengan penjajah untuk alasan penyelamatan ekonomi.
Qasim menyerukankepada segenap kekuatan Palestina untuk menyadari bahaya keputusan yang diambildi ruang tertutup yang jauh dari consensus nasional. Dan menyerukan untuktetap mempertahankan proyek perlawanan menyeluruh supaya bara perjuangan tetapmenarget penjajah hingga mampu meraih kemerdekaan bangsa dan hak kepulanganpengungsi.
Pada Seninkemarin sumber di Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina menyebutkan pertemuanyang mengatasnamakan pimpinan perlawanan rakyat bersatu tidak termasuk FrontRakyat di dalamnya.
Sumber menyebutkansampai saat ini belum dibentuk pimpinan nasional perlawanan rakyat bersatu diPalestina yang menjadi kepanjangan keputusan yang digelar di Beirut danRamallah pada September 2020 lalu berbeda dengan pihak yang mengklaim pimpinannasional bersatu perlawanan rakyat di Palestina. (mq/pip)
