Juru bicaraHamas di kota Al-Quds Mohamad Hamadah menegaskan semua upaya Israel memaksakanrencana yahudisasi keji di kota Al-Quds dan Masjidil Aqsha akan mengalamikegagalan.
Hamadah menegaskanbahwa Al-Quds merupakan kota Arab Palestina dan Masjidil Aqsha milik kaummuslimin selain itu tidak sah.
Hamas mengingatkankembali peringatan tahun ke 3 kemenangan warga Al-Quds dalam membuka MusholaBabur Rahmah setelah ditutup penjajah zionis selama 16 tahun dan bangsaPalestina akan terus melanjutkan perjuangan dan perlawanannya.
Juru bicaraHamas menyatakan segenap kawasan Masjidil Aqsha menjadi saksi kegigihan barusaat para pejuang di Al-Quds mematahkan gembok zionis di Mushola Babur Rahmahdan menancapkan kesadaran di benak penjajah: bahwa Masjidil Aqsha dan semuamushola di dalamnya milik kaum muslimin dan hanya mereka yang boleh shalat didalamnya.
Hamadah menambahkanmusuh mulai mundur dan tengah menyiapkan serangan baru namun warga Al-Qudssiap menghadapinya dengan perjuangan yang lebih besar lagi.
Pada tanggal16/2/2019 lalu pasukan Israel berupaya untuk mengambil kendali Mushola BaburRahmah dengan memasang gembok di pintu besi bagian luar hal ini memicu reaksidari warga Al-Quds.
Hanya 2 harisetelah pemasangan gembok seorang pemuda Al-Quds berhasil mencopot gemboktersebut yang kemudian memicu bentrokan dengan pasukan Israel warga Al-Qudsmenjadi korban kejahatan represif Israel saat itu.
Untuk menghadapikonspirasi zionis warga diserukan partisipasi dalam demonstrasi di hari Jumatuntuk menghadapi ketamakan penjajah hingga kemudian warga Al-Quds berhasilmembuka kembali Mushola Babur Rahmah pada 22/2/2019 dan mengembalikanfungsinya seperti sebelum tahun 2003.
Sejak waktulama penjajah zionis berupaya mengambil kendali kawasan timur Masjidil Aqshatepatnya di Mushola Babur Rahmah melarang pengurus masjid melakukan perbaikandan renovasi dan hari ini pihak penjajah zionis berupaya melakukan penggalianhingga ke kawasan tersebut dalam rangkaian aksi yahudisasi lokasi bagian timurAl-Aqsha. (mq/pip)