Anggota Kantor Informasi Tawanan Palestina Ayman Sharawnehmenegaskan bahwa para tawanan tidak akan menarik kembali langkah-langkaheskalasi mereka kecuali pihak administrasi penjara pendudukan Israel menarikkembali hukuman yang dijatuhkan setelah aksi &ldquoTerowongan Kebebasan&rdquo.
Kepada Al-Aqsha TV pada Ahad (20/2/2022) malam Sharawnehmengatakan bahwa langkah-langkah tersebut dapat meningkat dalam beberapa harimendatang di penjara pendudukan Israel dan para tawanan bisa jadi melakukanmogok makan terbuka.
Dia menjelaskan bahwa di penjara pendudukan Israel telah terjadi pemberontakansetelah pihak administrasi penjara merampas kembali hak-hak yang didapatkanpara tawanan. Dia menyatakan bahwa para tawanan membuat tuntutan yang sah dan yangdituntut itu sudah ada sebelumnya namun pendudukan Israel merampasnya kemali.
Sharawneh memperingatkan bahwa boikot yang dilakukan tawananadministratif (yang dijebloskan ke dalam penjara tanpa tuduhan dan proseshukum) terhadap pengadilan pendudukan Israel telah menciptakan ketegangan dantekanan pada otoritas penjara.
Dia menambahkan langkah-langkah para tawanan administratif terusberlanjut dan tidak akan berhenti kecuali penahanan administratif dihentikan.Dia mengatakan pendudukan Israel berada dalam keadaan kebingungan dan ketegangansetelah para tawanan administratif memboikot pengadilan.
Gerakan tawanan telah mengumumkan dimulainya langkah-langkah eskalatifuntuk menolak hukuman terhadap para tawanan terutama penutupan bangsal-bangsapenjara dan pembubaran organisasi di dalam penjara.
Tawanan administratif di penjara pendudukan Israel terus memboikotpengadilan pendudukan Israel selama lebih dari 50 hari. Mereka menuntutdiakhirinya kebijakan penahanan administratif di bawah slogan &ldquoKeputusan Kami adalahKebebasan&rdquo. (was/pip)