Pasukan pendudukan Israel pada Sabtu (19/2/2022) malam menyerangwarga dan para aktivis solidaritas di kampung Syaikh Jarrah di Al-Quds.
Sumber-sumber di Al-Quds melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israelmemaksa semua aktivis solidaritas untuk mengevakuasi diri dari kampung SyaikhJarrah. Pasukan pendudukan Israel memperketat ruang gerak para jurnalis danmencegah mereka meliput serangan yang terjadi di kampung tersebut.
Pasukan pendudukan Israel juga memaksa aktivis Al-Quds Muhammad Abual-Hummus untuk meninggalkan kampung tersebut di mana dia mendirikan kantorsimbolis yang berseberangan dengan kantor sementara anggota Knesset IsraelItamar Ben Gvir di kampung tersebut. Abu Hummus melakukan hal tersebut sebagaireapon atas pemindahan kantor Ben Gvir ke kampung Syaikh Jarrah.
Pasukan pendudukan Israel menyerang seorang pemuda mengintensifkankeberadaan militer mereka memasang penghalang besi dan memberlakukanpenjagaan militer yang ketat di kampung tersebut.
Warga dan para aktivis solidaritas pada Sabtu malam berkumpuluntuk hari yang kedelapan berturut-turut dan menyalakan api untukmenghangatkan diri di tenfah yang cuaca dingin. Mereka memprotes kebijakanpendudukan Israel terhadap penduduk Syaikh Jarrah
Penduduk kampung telah menderita akibat serangan yang dilakukanoleh para pemukim pendatang Yahudi yang mendapatkan perlindungan dari pasukanpendudukan Israel yang melakukan secara terus menerus bertindak represifterhadap warga dan yang mendukung mereka serta menutup pintu masuk ke kampungsementara mengizinkan para pemukim pendatang Yahudi untuk melakukantindakan-tindakan provokatif dengan bebas.
Konfrontasi sengit meletus selama seminggu terakhir di kampungSyaikh Jarrah. Pasukan pendudukan Israel secara brutal menyerang penduduk danaktivis solidaritas yang menyebabkan puluhan cedera.
Lebih dari sekali pasukan pendudukan Israel merampas “kantorsimbolis” aktivis Muhammad Abu Hummus di Syaikh Jarrah dan menyerangsejumlah warga dan aktivis solidaritas di tempat itu.
Pasukan pendudukan Israel terus menutup daerah sekitar “kantorBen Gvir” dan mengisolasinya dari sekitarnya di tengah-tengah provokasiberulang-ulang yang dilakukan oleh para pemukim Yahudi melalui penghinaanverbal serangan dengan gas merica dan upaya untuk memukul para pemuda.(was/pip)