Tue 6-May-2025

Jenin Kembali Mengemuka Lagi dari Titik Nol

Rabu 16-Februari-2022

Kamp pengungsi Jenin kembali mengemuka lagi dari titik nol. Di manapara pejuang Palestina dengan senjata ringan dan granat tangan buatan lokal merekamenghadang pasukan pendudukan Israel yang menyerbu kota Silat Harithiya di kamptersebut.

Perlawanan inisiatif

Ahad (13/2/2022) malam seorang pejuang perlawanan dari BrigadeJenin sedang mengintai pasukan penembak jitu Israel yang menyusup ke atapsebuah rumah di Silat Harthiya dan berhasil membidiknya.

Untuk mengurangi tekanan pada Mujahidin di Silat Harithiya sel-selBrigade Jenin menarget pos pemeriksaan militer pendudukan Israel Dotan dan Jalamehdengan rentetan peluru. Sementara sekelompok pemuda di kamp pengungsi Jeninmembakar menara pengawas militer pendudukan Israel di kamp tersebut setelahpasukan pendudukan Israel berusaha menghancurkan empat rumah di Silat Harithiyasetelah mereka berhasil meledakkan rumah tawanan Mahmoud Ragheb Jaradat.

Sumber-sumber medis mengumumkan pada tengah malam meninggalnyaseorang bocah berumur 17 tahun Muhammad Akram Abu Salah dari kota Yamounakibat luka parah terkena peluru tajam di kepala. Sementara itu 20 lainnyaterluka dalam bentrokan yang meletus di kota Silat Harithiya setelah pasukanpendudukan Israel menyerbu kota dan menutup jalan menuju ke sana dan yangmenghubungkannya dengan kota Yamoun yang bersebelahan.

Di kota dan kamp Jenin terjadi eskalasi perlawanan bersenjatabersamaan dengan setiap serangan pendudukan Israel. Hal ini nampak jelas selamabeberapa bulan terakhir bertepatan dengan meningkatnya intensitas ancaman terhadapkeluarga-keluarga Palestina yang akan diusir dari kampung Syaikh Jarrah di al-Qudsdan meningkatnya frekuensi konfrontasi di seluruh Tepi Barat terutama setelahpertempuran “Saif al-Quds” pada Mei tahun lalu.

Pendudukan Israel telah membunuh lebih dari sepuluh warga Palestinaselama serangan berulang ke kota Jenin selama tahun lalu. Dan setiap ada korbanyang gugur perlawanan menunjukkan aksinya dengan lebih keberanian dan ganas konfrontasimelawan pendudukan Israel dan menghadang pasukannya.

Tantangan nyata

Pasukan pendudukan Israel menghadapi tantangan nyata di kota dankamp Jenin di Tepi Barat di mana para pejuang perlawanan Palestina menghadang seranganpendudukan Israel dengan peluru tajam dan granat tangan dan konfrontasi tidaklagi terbatas menggunakan batu dan bom molotov.

Pemimpin Gerakan Jihad Islam Syaikh Khader Adnan mengatakan &ldquoYangterjadi di Jenin adalah bahwa pendudukan Israel ingin menyampaikan pesan dengandarah yang meneror semua orang Palestina bahwa siapa pun yang melawanpendudukan Israel akan membayar harganya dengan darah. Hal ini tidak bisaditerima oleh perlawanan dan mereka menghadapinya dengan gagah berani.&rdquo .

Dalam wawancaranya dengan Pusat Informasi Palestina Adnanmenambahkan “Penolakan perlawanan terhadap serangan pemanggilan danpenangkapan setiap hari telah mendorong mereka untuk menghadapinya di kamp dankota.”&nbsp&nbsp&nbsp&nbsp&nbsp&nbsp

Dia menjelaskan aksi-aksi untuk menghadang penyerbuan pendudukan Israelsudah menjadi hal biasa di Jenin. Mengingat dukungan rakyat yang besardinikmati oleh perlawanan spirit moral tinggi dan keyakinan yang dimiliki olehpara pemudanya yang revolusioner yang menolak untuk menyerah atau ditangkap.

Kamp pengungsi Jenin telah menjadi simbol khusus sejak didudukipenjajah Israel pada April 2002. Di mana sayap-sayap militernya secara kolektifmelawan invasi Israel yang mengakibatkan lebih dari 52 orang gugur di manasekitar 150 rumah dihancurkan dan di sisi lain sebanyak 23 tentara Israeltewas.

Perlawanan tak pernah putus asa

Pengamat politik Omar Jaara menegaskan bahwa perlawanan di Jeninmerupakan respon alami terhadap kejahatan pendudukan Israel yang menyadarisepenuhnya bahwa perlawanan tidak mengenal lelah dan tidak mati.

Dia menjelaskan bahwa pendudukan Israel menyadari bahwa jika kejahatanyang dilakukannya semakin banyak maka akan meningkatkan intensitas perlawanan.Karena itu pengeran dan gempuran terhadap perlawanan tidak menghasilkan capaianpolitik apapun.

Menurut Ja&rsquoara pendudukan Israel gagal membasmi semangatperlawanan terutama di Jenin di mana para pejuang perlawanan menghadang seranganpendudukan Israel dengan senjata.

Dia mengutip penyataan media Israel bahwa “perlawanan telahmenjadi DNA orang Palestina”. Oleh karena itu tidak peduli seberapa keraspendudukan mencoba membunuh generasi muda perlawanan maka hal itu hanya akan menciptakanpertempuran yang lebih sengit. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied