Mon 5-May-2025

Hamas: Kunjungan Luar Negeri Pemimpin Israel Tak Akan Beri Legitimasi

Selasa 15-Februari-2022

Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyatakan bahwa pihaknya sangatmenyesalkan atas sambutan yang diberikan Kerajaan Bahrain terhadap kunjungan PerdanaMenteri Zionis Naftali Bennett sebagai orang yang bertanggung jawab danpemerintahnya atas kebijakan hukuman kolektif dan kejahatan pengusiran koloni permukimandan rasisme yang masih dilakukan terhadap orang-orang Palestina di al-Quds kampungSyaikh Jarrah Nablus dan Jenin dan blokade yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza.

Hal tersebut ditegaskan oleh jurubiara Gerakan Hamas FawziBarhoum dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada Senin (14/2/2022). Barhoummengatakan “Kunjungan yang dilakukan para pemimpin pendudukan Israel ke berbagaiibu kota Arab dan Islam tersebut tidak akan memberinya legitimasi yang merekaklaim. Kunjungan tersebut tidak akan bisa menutupi berbagai kejahatanterorisme dan rasisme yang dilakukan di tanah Palestina.”

Pada Senin (14/2/2022) malam Bennett tiba di Bahrain dalamkunjungan pertama Perdana Menteri Israel sejak kesepakatan untuk menormalkanhubungan yang ditandatangani Bahrain dan UEA dengan Israel pada September 2020 yangdimediatori oleh Amerika.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz tiba di Bahrainpada 2 Februari seagai kunjungan resmi pertamanya. Kunjungan ini memicukemarahan publik Bahrain secara meluas.

Jurubicara Hamas ini menegaskan bahwa kunjungan para pemimpinpendudukan Israel tersebut tidak akan membawa kebaikan keamanan danstabilitas bagi kawasan dan rakyatnya yang masih menderita akibat proyek-proyekkolonial pendudukan Zionis.

Dia menambahkan &ldquoKarena itu kami sangat bangga dengan sikap rakyatBahrain yang menolak normalisasi dengan pendudukan Israel yang menyokong danmendukung hak-hak rakyat Palestina dan keadilan perjuangan nasional mereka. Kamikembali menegaskan penolakan kami terhadap semua bentuk normalisasi denganpendudukan Israel. Kami menyerukan kepada saudara-saudara kami negara-negaraArab yang melakukan normalisasi dengan penduduan Israel agar meninjau kembali jalanyang salah ini.&rdquo (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied