Puluhan warga Bahrain berdemonstrasi pada hari Senin (14/2/2022) malammengutuk dan menolak kunjungan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett ke ibukota Bahrain Manama.
Bennett tiba di Bahrain pada Senin malam dalam kunjungan pertama Perdanamenteri Israel sejak kesepakatan untuk menormalkan hubungan yang ditandatanganiBahrain dan UEA dengan Israel pada September 2020 yang dimediatori oleh Amerika.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz tiba di Bahrain pada 2Februari seagai kunjungan resmi pertamanya. Kunjungan ini memicu kemarahanpublik Bahrain secara meluas.
Sebelumnya Gerakan Perlawanan Islam Hamas menyatakan bahwapihaknya sangat menyesalkan atas sambutan yang diberikan Kerajaan Bahrain terhadapkunjungan Perdana Menteri Zionis Naftali Bennett sebagai orang yangbertanggung jawab dan pemerintahnya atas kebijakan hukuman kolektif dankejahatan pengusiran koloni permukiman dan rasisme yang masih dilakukanterhadap orang-orang Palestina di al-Quds kampung Syaikh Jarrah Nablus danJenin dan blokade yang diberlakukan terhadap Jalur Gaza.
Hal tersebut ditegaskan jurubiara Gerakan Hamas Fawzi Barhoum dalamsebuah pernyataan yang disampaikan pada Senin (14/2/2022). Barhoum mengatakan”Kunjungan yang dilakukan para pemimpin pendudukan Israel ke berbagai ibukota Arab dan Islam tersebut tidak akan memberinya legitimasi yang merekaklaim. Kunjungan tersebut tidak akan bisa menutupi berbagai kejahatanterorisme dan rasisme yang dilakukan di tanah Palestina.”
Jurubicara Hamas ini menegaskan bahwa kunjungan para pemimpinpendudukan Israel tersebut tidak akan membawa kebaikan keamanan danstabilitas bagi kawasan dan rakyatnya yang masih menderita akibat proyek-proyekkolonial pendudukan Zionis.
Dia menambahkan &ldquoKarena itu kami sangat bangga dengan sikap rakyatBahrain yang menolak normalisasi dengan pendudukan Israel yang menyokong danmendukung hak-hak rakyat Palestina dan keadilan perjuangan nasional mereka. Kamikembali menegaskan penolakan kami terhadap semua bentuk normalisasi denganpendudukan Israel. Kami menyerukan kepada saudara-saudara kami negara-negaraArab yang melakukan normalisasi dengan penduduan Israel agar meninjau kembali jalanyang salah ini.&rdquo (was/pip)