Khatib Masjid al-Aqsha Syaikh Ikrima Sabri pada Sabtu (12/2/2022)malam menegaskan bahwa Palestina tidak akan membiarkan pendudukan Israel mewujudkantujuannya untuk melakukan “pembagian secara waktu dan tempat” di Masjidal-Aqsha.
Dalam sebuah pernyataan pers yang dirilis kemarin Syaikh Sabrimengatakan &ldquoMeskipun penjajah Israel mendeportasi para penjaga dan jamaah yangbersiaga dari Masjid al-Aqsha kami tidak akan membiarkan mereka merealisasikantujuannya dengan melakukan pembagian masjid secara waktu dan tempat.
Dia menyatakan bahwa pembagian secara waktu adalah untukmengalokasikan waktu khusus untuk orang-orang Yahudi di Masjid al-Aqsha dimana umat Islam pada waktu tersebut tidak diperbolehkan berada di dalam masjid.&ldquoIni adalah sesuatu yang tidak boleh dan tidak akan terjadi” tegasnya.
Sedang pembagian secara tempat adalah memberikan sebagian area Masjidal-Aqsha khusus untuk orang-orang Yahudi dan mereka dikonsentrasikan mengambilbagian area Masjid al-Aqsha termasuk Gerbang Rahmat. Demikian menurut Sabri.
Sabri menambahkan bahwa rencana pendudukan Israel ini telah digagalkanoleh kesadaran penduduk al-Quds dan pembelaan mereka terhadap al-Quds. Dia menambahkan bahwa para pemuda al-Quds telah berhasilmembatalkan proyek pendudukan Israel dan yahudissi di kota suci al-Quds.
Dia mengatakan bahwa pendudukan Israel menerapkan apa yangdiinginkannya di dalam kota al-Quds dan tidak ada yang menentangnya kecuali rakyatPalestina.
Pada saat yang sama dia memperingatkan bahwa pendudukan Israel mengepungal-Quds dan mengisolasinya dari sekitarnya dengan tujuan untuk melemahkannyadan mencegah orang Palestina memasukinya. Dia menambahkan bahwa kota al-Quds sedangterkikis oleh pos-pos pemeriksaan militer jalan pintas perampasan tanah dan israelisasipendidikan.
Dia menunyatakan bahwa pendudukan Israerl mengeksploitasi ketentuanPerjanjian Oslo untuk melakukan yahudisasi dan mengubah status quo yang ada di al-Quds.(was/pip)