Tiga faksibesar Palestina yaitu gerakan Hamas Jihad Islam dan Front Rakyat untukPembebasan Palestina (PFLP) mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengakuipenunjukan yang diumumkan oleh Komite Central PLO dalam pertemuan”ilegal” terakhirnya.
Dalampernyataan bersama yang dirilis pada Rabu (9/2/2022) malam ketiga fraksi Palestinaini mengatakan “Tidak ada pengakuan atau legitimasi untuk semuapenunjukan yang diumumkan oleh Komite Central dalam pertemuan ilegal terakhirpada hari Ahad dan Senin (6-7/2) baik di tingkat Ketua Dewan Nasional parawakilnya dan posisi lainnya.”
Mereka memintasemua pihak untuk tidak berurusan dengan penunjukan ini. Karena mereka “tidakmewakili rakyat dan merupakan pelanggaran terhadap keputusan konsensusnasional serta pemaksaan terhadap kehendak rakyat Palestina.”
Ketiganya memintapara pimpinan yang berpengaruh untuk segera menarik kembali pendekatan sepihak yangmendominasi institusi dan keputusan nasional ini dan untuk maju menujupersatuan nasional yang hakiki berdasarkan kemitraan nasional penuh dan mengimplementasikanhasil dan keputusan konsensus nasional.
Mereka jugamenyerukan dimulainya dialog nasional yang serius di tingkat sekretaris jenderaluntuk menyetujui pembentukan dewan nasional transisi baru yang mencakup semua elemendan membuka jalan untuk pelaksanaan pemilihan umum yang komprehensif yangberkontribusi cepat untuk mereformasi pembebasan Palestina mengorganisir danmengaktifkan lembaga-lembaganya sebagai satu-satunya wakil sah rakyat Palestinadi dalam dan di luar negeri.
Ketiga faksimenegaskan “Tidak ada jalan kembali ke jalur Oslo dan bergantung pada jalurkompromi. Karena perlawanan adalah hukum untuk menghadapi pendudukan Isrel.”
Pihaknya menyerukanuntuk pembentukan kepemimpinan terpadu dari perlawanan rakyat dan memberikan kewenanganpenuh di lapangan untuk melawan pendudukan Israel dan para pemukim pendatangYahudi. (was/pip)