Wed 7-May-2025

Proyek Lembah Silikon di Al-Quds 2000 Dunum Dicuri 200 Fasilitas

Kamis 10-Februari-2022

Koalisi Sipil untuk Hak-Hak Palestina di Al-Qudsmemperingatkan bahwa penerapan rencana Israel yang dikenal sebagai “LembahSilikon” di Wadi Joz di Al-Quds &ldquoyang diduduki&rdquo akan mencaplok 2000 dunum (1hektar=0250 dunum) tanah milik Palestina dan menghancurkan sekitar 200fasilitas bengkel mobil restoran dan jasa.

Dalam pernyataan yang diterima oleh PusatInformasi Palestina koalisi menilai bahwa pelaksanaan proyek tersebut akan mengkonsolidasikankontrol Yahudi di Al-Quds (Yerusalem) dengan mengabaikan penduduk asli.

Koalisi mengatakan “Proyek ini mengabaikanhak ekonomi sosial dan budaya warga Palestina di Al-Quds. Seperti yangdiungkapkannya pemerintah kota penjajah Israel tidak menemui warga Palestinalokal yang bekerja di zona industri untuk menawarkan alternatif apapunsementara pemilik toko memiliki sedikit atau tidak ada informasi tentang sifat proyekyang akan didirikan meskipun sudah ada sekarang.&rdquo

Mengenai bahaya evakuasi koalisi mengatakan &ldquoPadahalmasterplan adalah dokumen kebijakan ilegal yang tidak dapat ditolak olehpublik karena digunakan untuk menghindari keharusan mengambil keputusan yangmengikat mengenai unit rumah. Sementara pemerintah pendudukan mengklaim bahwa” proyek ini dilaksanakan untuk melayani warga Al-Quds. Kenyataannyaadalah bahwa proyek ini akan mengancam mata pencaharian semua warga Palestinayang tinggal dan bekerja di sana.”

Koalisi menambahkan “Memperluaspermukiman yang ada dan membangun yang baru termasuk Lembah Silikon adalahcara yang digunakan Israel untuk meningkatkan jumlah warga Yahudi Israel dibagian timur kota dan menetapkan kendalinya yang tidak dapat diubah atasYerusalem.”

Koalisi berkata “Pada tanggal tujuh bulanini pemerintah kota penjajah memasang iklan untuk mengevakuasi perusahaan danbengkel komersial dan layanan di toko-toko dan jalan-jalan di zona industriWadi al-Joz sebagai langkah dan persiapan untuk penerapannya disebut rencana “SiliconValley” untuk membangun zona atau kompleks teknologi di daerah tersebut.

Koalisi Sipil untuk Hak Palestina di Yerusalem mengisyaratkanbahwa pada awal Juni 2020 pemerintah kota penjajah mengumumkan rencana untukmembangun &ldquotaman teknologi&rdquo yang terinspirasi oleh Lembah Silikon di AmerikaSerikat untuk menggantikan zona industri yang terletak di lingkungan Palestinadi Wadi Al-Joz.

Tahun itu Komite Perencanaan dan Pembangunanlokal menyetujui rencana induk membuka jalan bagi pengembangan rencana detailuntuk implementasinya dengan dalih “melayani penduduk asli” Al-Quds (Israel)dengan mengabaikan kebutuhan penduduk Palestina di sana.

Koalisi Sipil menyinggung bahwa pada abadkesembilan belas Wadi al-Joz adalah salah satu tanah Kekaisaran Ottoman danitu digarap oleh individu. Hak pertanian diturunkan ke generasi berikutnya melaluiwarisan keluarga. Karena luasnya lahan terbuka daerah dan dekat dengan Di KotaTua banyak keluarga pengungsi dan imigran pedesaan pindah secara permanen keWadi al-Joz setelah Nakba tahun 1948 dan setelah perang Juni 1967 pasukanIsrael menduduki dan secara ilegal mencaplok Al-Quds Timur termasuk Wadial-Joz.

Koalisi Sipil berkata “Seperti banyaklingkungan Palestina yang terletak di sekitar Kota Tua Wadi al-Joz telahmenghadapi tantangan serius sejak kontrol Israel atas daerah tersebut. Secarakhusus kotamadya Israel di Yerusalem memulihkan daerah itu menjadi”kawasan hijau” mencegah pembangunan baru dan memaksakan perluasankehadiran Israel-Yahudi di daerah tersebut.

Koalisi menambahkan “Hari ini WadiAl-Joz adalah pusat ekonomi dan industri untuk Palestina di Al-Quds di manaterdapat lebih dari dua ratus fasilitas termasuk bengkel mobil mekanik tokodan layanan lainnya.”

“Pada Januari 2020 walikota penjajah Israelmengumumkan rencana induk baru yangdisebut proyek “Pusat Kota Yerusalem Timur” yang lebih besar yangmengusulkan visi agar area ini selesai pada tahun 2050. Dari proyek ini proyeklainnya rencana rinci akan diturunkan.” Imbuhnya.

Koalisi Sipil untuk Hak-Hak Palestina diYerusalem melanjutkan “Proyek Lembah Silikon diluncurkan pada Juni 2020berdasarkan rekomendasi dari Komite Perencanaan dan Zonasi Kota. Proyek yangmenelan biaya 21 miliar shekel (600 juta dolar) mengalokasikan 250.000persegi meter dari “real estate untuk perusahaan teknologi tinggi.” disamping 100.000 meter persegi dibagi menjadi “perdagangan” dan”hotel” dengan mengabaikan kebutuhan penduduk asli. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied