Tue 6-May-2025

Perlawanan Tepi Barat Perkembangan yang Membingungkan Israel

Rabu 9-Februari-2022

Aksi-aksi penembakan di Tepi Barat tidak berhenti selama beberapatahun terakhir namun belakangan ini telah terjadi eskalasi yang belum pernahterjadi sebelumnya terutama pada periode yang bertepatan dengan pertempuran “Saifal-Quds” selama agresi Israel di Gaza al-Quds dan wilayah Palestina yangdiduduki penjajah Israel sejak tahun 1948.

Aksi-aksi yang membuat khawatir pendudukan Israel dan tentaranya tersebutterjadi hampir setiap hari. Aksi-aksi tersebut menarget berbagai titik pasukanpendudukan Zionis terutama di Jenin dan Nablus di samping desa-desa dankota-kota sekitarnya.

Para pengamat berpendapat bahwa aksi-aksi penembakan di berbagaikota di Tepi Barat tersebut telah menjadi lebih berani kadang-kadang di sianghari bolong dan dalam jarak dekat sampai-sampai beberapa hari terakhir terjadilebih dari satu aksi per hari. Hal ini menurut para pengamat menunjukkanbahwa segala sesuatunya berkembang dan meningkat dan bisa jadi aksi-aksitersebut membatasi upaya dinas keamanan Otorita Palestina untuk menggagalkan aksi-aksitersebut atau untuk melaporkan pelakunya kepada pihak pendudukan Israel.

Kondisi berkembang

Menurut laporan tahunan yang dikeluarkan oleh kantor media Hamas diTepi Barat bahwa selama tahun 2021 perlawanan telah meningkatkan aksi-aksiterdampaknya di Tepi Barat dan al-Quds dengan menggunakan berbagai sarana dan metodedalam menghadapi pendudukan Israel dan para pemukim pendatang Yahudi.

Menurut laporan tersebut jumlah aksi-aksi berdampak mencapai 441aksi. Meningkat 100 aksi dibandingkan dengan tahun 2020. Total aksi perlawanantermasuk perlawanan rakyat berjumlah 10.850 aksi. Meningkat dua kali lipat dibandingkandengan tahun 2020.

Pakar urusan Zionis Salahuddin Awawida menegaskan bahwa adafenomena baru di Tepi Barat khususnya Tepi Barat bagian utara yang diagambarkan sebagai “keadaan perjuangan yang telah berkembang dengansendirinya seiring dengan berjalannya waktu merupakan campuran antara perlawananrakyat dan aksi bersenjata.”

Kepada Pusat Informasi Palestina Awawida mengatakan &ldquoFenomenanyabukanlah konfrontasi sengit antara para pemuda dan pasukan pendudukan Israel jugabukan aksi-aksi militer terorganisir dengan target-target tertentu.&rdquo Dia menambahkan&ldquoFenomena penembakan pada pos pemeriksaan militer pos penjagaan dan pemantau merupakansebuah perkembangan dalam perjuangan nasional serta sebuah inovasi dari inspirasilingkungan.&rdquo

Dia menyatakan bahwa dalam konteks langkah-langkah dan strategikeamanan pendudukan Israel untuk menghadapi intifadhah yang konsekuensinyamemperkecil gesekan dengan penduduk ke tingkat terendah tidak mungkin lagimenemukan titik panas di setiap jalan dan gang seperti yang terjadi dalamintifadhah pertama misalnya.

Spesialis urusan Zionis ini menambahkan &ldquoDalam kerangkacengkeraman keamanan yang ketat dari pendudukan Israel dan dinas keamanannya disatu sisi dan Otoritas Palestina dan dinas keamanannya di sisi lain tidaklagi mudah untuk mengorganisir sel-sel militer tradisional dan melakukanoperasi khusus melawan pasukan pendudukan Israel dan pemukim pendatangnyakecuali dalam kasus yang jarang terjadi.&rdquo

Awawida menegaskan bahwa karena sulitnya pengorganisasian danpelatihan dan mudahnya terdeteksi aksi terorganisir di wilayah Tepi Barat &ldquoMembuatpara pemuda Palestina dengan kreativitas mereka sendiri menggunakan metode aksiyang mencampurkan antara aksi-aksi terorganisir dengan perlawanan rakyat. Sehinggaberalih dari aksi-aksi penikaman penabrakan dan pelemparan bom molotov ke aksi-aksipenembakan sporadis yang mungkin tidak menimbulkan banyak korban tetapimengacaukan stabilitas negara pendudukan Israel dan mengganggunya serta mengganggukenyamanannya dan membuat semangat perlawanan tetap hidup dalam jiwa parapemuda.&rdquo

Analis politik ini meyakini bahwa para pahlawan aksi-aksi ini telahdikagumi di kalangan para pemuda pada umumnya yang menegaskan bahwa aksi-aksitersebut merupakan kondisi perjuangan yang unik dari kreativitas Palestinayang hingga sekarang tidak mampu dihadapi atau diantasi oleh pendudukan Israelyang masih terus berusaha melalui penyerbuan penangkapan dan tekanan pada dinaskeamanan Otoritas Palestina untuk mengumpulkan senjata.

Awawida menjelaskan bahwa sejauh ini ada upaya-upaya yang gagal dalammenghadapi jenis aksi-aksi ini. “Hal ini menandakan bahwa metode kerja inidapat berkembang secara horizontal dengan menyebar dan secara vertikal dengantingkat kinerja.” Dia menyatakan bahwa hal itu terjadi dalam kerangka ketakutanyang ditunjukkan oleh pendudukan Israel tentang kemungkinan terjadinya ledakansituasi di Tepi Barat dan ketidakmampuannya untuk mengendalikannya.

Pengakuan Israel

Media-media Israel mengakui bahwa di kota-kota Tepi Barat terjadi peningkatanpertambahan aksi-aksi penembakan yang dilakukan perlawanan Palestina dengan targetpasukan pendudukan Israel pos pemeriksaan militer dan koloni-koloni permukimanpendudukan Israel. Surat kabar Israel (Micor Rishon) menyatakan “Kasuspenembakan terhadap pasukan pendudukan Israel dan para pemukim pendatang Yahudidi Tepi Barat relatif jarang terjadi di masa lalu tetapi belakangan ini meningkatsecara signifikan.

Mocor Rishon mengatakan “Data dinas keamanan Israelmengungkapkan terjadinya peningkatan aksi-aksi Palestina terhadap pos-pos militerpendudukan Israel selama tahun 2021 sebesar 300 persen.”

Sementara itu saluran TV14 Israel melaporkan bahwa “terjadinyalompatan besar dalam aksi-aksi Palestina selama setahun terakhir mencerminkangambaran yang sangat mengkhawatirkan.”

Menurut data Israel tersebut &ldquoTelah tercatat 2.700 aksi Palestinamelawan pendudukan Israel sejak agresi Israel terakhir di Jalur Gaza Mei lalu.Aksi-aksi tersebut meningkat selama paruh kedua tahun 2021 setelah munculnyapemerintah baru Israel.”

Kendali Israel tidak menghalangi adanya perlawanan

Seorang analis politik spesialis urusan Zionis Omar Jaaramengatakan “Pendudukan Israel sepenuhnya menyadari bahwa perlawananadalah DNA orang Palestina. Mereka tidak dapat meninggalkan perlawanan dengancara apa pun selama pendudukan ada di atas tanah Palestina.”

Kepada koresponden Pusaat Informasi Palestina Jaaramenegaskan bahwa kendali pendudukan Israel atas semua Tepi Barat dan kontrolnyaatas pintu-pintu masuk dan keluarnya tidak pernah bisa mencegah adanya perlawanandengan segala sarana dan alatnya. Dia menjelaskan bahwa orang-orang Palestinatelah berusaha keras untuk mengembangkan dan memperbarui bentuk-bentukperlawanan mereka terhadap pendudukan Israel.

Analis politik ini menyatakan bahwa aksi-aksi tersebut terlepas apakahterorganisir atau tidak terorganisir tidak mengarah pada pencapaian politikyang nyata. Akan tetapi aksi-aksi tersebut tetap terus menjadi sumber kekhawatirandan ketidaknyamanan bagi pendudukan Israel. Dengan tetap adanya pendudukan makaberarti akan tetap ada perlawanan dan eskalasinya. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied