Tue 6-May-2025

Setelah Dideportasi 15 Tahun Syaikh Raed Salah Shalat di al-Aqsha

Senin 7-Februari-2022

Syaikh Raed Salah melakukan shalat maghrib pada hari Ahad(6/2/2022) di Masjid al-Aqsha setelah memasuki masjid suci tersebut untukpertama kalinya sejak dia diusir dari sana 15 tahun yang lalu.

Syaikh Raed Salah tiba di “Gerbang Asbat” – salah satugerbang Masjid al-Aqsha – dan pasukan pendudukan menghentikannya untuksementara waktu sebelum kemudian mengizinkannya memasuki masjid.

Pada tanggal 7 Februari 2007 otoritas pendudukan Israel mengusir SyaikhRaed Salah dari Masjid al-Aqsha setelah pendudukan Israel melakukan penggaliandi Gerbang Mughrabi salah satu gerbang masjid di tembok barat.

Setelah memasuki al-Aqsha pemimpin Gerakan Islam di wilayah Palestinayang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 (Palestina 48) itu mengatakan&ldquoSegala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan kekhawatiran dan kekalutandari kami serta mengakhiri lamanya kerinduan kami untuk mengunjungi Masjid al-Aqshadan shalat di dalamnya.&rdquo

Dia melanjutkan &ldquoKami tegaskan bahwa masalah deportasi adalahmasalah yang menyakitkan. Akan tetapi jika semua pasukan pendudukan di seluruhdunia berkumpul mereka tidak akan dapat memutuskan ikatan hati antara kami danMasjid al-Aqsha.”

Syaikh Raed Salah menyatakan bahwa rintangan pasukan pendudukan untukmemasuki pintu masjid sudah kami perkirakan. Karena setiap pendudukan dalamsejarah hanya memiliki satu karakteristik yaitu dzalim dan tidak adil. Dia menambahkan”Saya tidak akan mengharapkan apa pun dari pendudukan Israel kecuali itu.”

Patut dicatat bahwa Syaikhul Aqsha ini mendapatkan kebebasannyapada 13 Desember lalu setelah dia menghabiskan 17 bulan hukumannya di penjarapendudukan Israel karena mempertahankan prinsip-prinsip dan hak-hak Palestina.Pengadilan pendudukan Israel menuduhnya melakukan penghasutan. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied