Tue 6-May-2025

7 Rencana Yahudisasi Mengancam al-Quds di Tahun 2022

Jumat 4-Februari-2022

Selaras antara kebijakan pemerintah pendudukan Zionis dan asosiasi kolonipermukiman pendudukan yang menggunakan rencana perluasan permukiman yangmenarget kota al-Quds pada tahun 2022 sebagai bagian dari upaya panik untukmemaksakan fait accompli baru yang mengubah karakter kota dan identitas peradabanArab-Islamnya.

Awal tahun ini pada tanggal 5 Januari otoritas pendudukan Israel mulaimenyetujui rencana permukiman baru pertama di kota al-Quds. Rencana ini sebagaipendahuluan untuk memperketat kontrol penuh pendudukan Israel dan mengubah petaArabnya dengan menciptakan sabuk permukiman besar di sekitarnya yang bisa mencegahketerhubungan kota al-Quds dengan Tepi Barat.

Komite Lokal untuk Perencanaan dan Pembangunan Israel di Kota al-Qudsmenyetujui pembangunan 3.557 unit permukiman dalam 5 rencana baru. Rencana iniakan masuk ke dalam desa-desa Palestina dan mencerai-beraikannya selainmemisahkan Kota Suci secara keseluruhan dengan propinsi Betlehem.

Rencana yang paling berbahaya terkonsentrasi di daerah selatan al-Qudsmulai dari kota Beit Safafa hingga kota Sur Baher dan Jabal Abu Ghuneim dengantujuan untuk menciptakan sabuk dan rankaian permukiman di kawasan tersebut.

Tujuh bintang

Menurut pakar peta dan permukiman Khalil Tafkaji 50% rencana permukimanpertama terletak di luar Garis Hijau “Garis Gencatan Senjata” dantermasuk dalam proyek “Tujuh Bintang” yang diusulkan oleh (penjahatperang Israel mantan PM Israel) Ariel Sharon pada tahun 1990 untuk menghapusGaris Hijau secara permanen .

Garis Hijau adalah perbatasan imajiner yang menunjukkan batas-batasyang memisahkan wilayah yang diduduki oleh pendudukan Israel pada tahun 1948dan wilayah yang diduduki pendudukan Israel pada tahun 1967.

Dalam sebuah wawancara khusus dengan Pusat Informasi PalestinaTafkaji menjelaskan bahwa tujuan otoritas pendudukan Israel dalam proyek iniadalah untuk mengepung perkampungan Palestina dengan permukiman-permukimankemudian menggerogoti dan mencerai-beraikannya. Misalnya proyek ini akanmengelilingi desa Sur Baher dan tetangganya Umm Tuba dari selatan.

Dia menambahkan sebelumnya permukiman Tal Piot mengepung desa SurBaher dari utara dan Jalan American Ring mengepungnya dari timur.

Sabuk permukiman selatan

Di antara proyek pemukiman berbahaya pada tahun 2022 adalah sabukpermukiman selatan. Dalam hal ini peneliti urusan al-Quds Fakhri Abu Diabdalam wawancara khusus dengan Pusat Informasi Palestina menjelaskan bahwapendudukan Israel menarget wilayah selatan untuk menutupnya secara penuh sertamemutus keterhubungan antara kota al-Qudsdan Betlehem dengan tetap mempertahankanjalur-jalur sempit dan jalan untuk bisa berhubungan dengan menempatkanbarikade dan pos-pos pemeriksaan militer sehingga pendudukan Israel memilikikendali penuh atasnya.

Abu Diab menyatakan bahwa rencana baru ini akan dibangun di selatanpermukiman “Ramat Rachel” di daerah antara “Harhoma” dan”Givat Hamatos” untuk membentuk sabuk permukiman yang salingterhubung dari dari tenggara sampai barat daya al-Quds.

Jerusalem Raya

Penulis dan peneliti khusus urusan al-Quds Mazen Jabarimemperingatkan bahwa pendudukan Israel berusaha untuk mewujudkan kemajuanselama tahun 2022 dalam masalah yahudisasi permukiman pemindahan massal secarapaksa dan aneksasi bagian timur dan barat kota.

Selain itu tegas Mazen pemerintah pendudukan Israel akan bergerakmaju dengan proyek Jerusalem Raya melalui banyak terowongan dan jalan-jalanantara dua bagian kota dan puluhan jalan untuk menghubungkan permukiman-permukimanpendudukan Israel di Tepi Barat dengan al-Quds dengan tujuan untuk mencegahpembagian al-Quds dalam negosiasi kapanpun yang akan datang dan dengandemikian kota itu akan dipastikan sebagai ibu kota abadi Yahudi untuk negarapendudukan Israel.

Jabari mengingatkan tentang rencana membangun 3.000 unit permukimanYahudi di Beit Safafa dan Jabal Abu Ghneim selatan al-Quds. Dia menambahkan”Di utara upaya untuk menghasilkan proyek permukiman Besar di tanah bekasBandara Internasional Qalandia akan terus dilakukan di mana 9.000 unit permukimanfasilitas komersial dan pariwisata akan didirikan di sana.&rdquo

Di sekitar Kota Tua pendudukan Israel akan menyelesaikan rencana “PusatBagian Timur Jerusalem”. Proyek inimencakup lahan dan pasar yang luas mulai dari daerah Bab al-Amud melewatiJalan Sultan Suleiman dan Salahuddin al-Ayyubi sebagian kampung Syaik Jarrahdan sebagian kawasan industri di Wadi al- Joz.

Menurut Jabari proyek ini bertujuan untuk menghentikan perluasan Palestinadan mencaplok al-Quds timur bersama al-Quds barat melalui proyek arsitekturyang diklaim Israel akan meningkatkan fitur kota.

Selain proyek permukiman besar ada proyek pemerataan properti dantanah yang bertujuan untuk merampas 50% dari aslinya 9% wilayah yang dimilikioleh Palestina di al-Quds pada saat ini.

Pemisahan al-Quds dari propinsi Ramallah

Sehubungan dengan pengepungan permukiman Israel terhadap al-Quds selatanAbu Diab mengatakan pendudukan Israel berusaha untuk memisahkan perkampunganal-Quds di bagian utara dari propinsi Ramallah dan Al-Bireh melalui rencana “Atarot”.

Dia mengingatakan tentang proyek “E1” yang bertujuanuntuk menghubungkan al-Quds dengan sejumlah permukiman Yaahudi di Tepi Baratyang terletak di sebelah timur al-Quds seperti Maale Adumim dua proyekkereta api ringan dan Jalan Raya Amerika yang menghubungkan permukiman-permukimantimur dan barat di kota al-Quds.

Rencana Yudaisasi

Sejalan dengan proyek-proyek permukiman otoritas pendudukan Israelmenerapkan kebijakan yahudisasi untuk menyelesaikan rencana mengubah karakterkota identitasnya serta realitas demografis dan geografisnya.

Menurut pantauan Pusat Informasi Palestina pada pertengahanJanuari lalu pemerintah pendudukan Israel menyetujui rencana lima tahun untukmemodernisasi infrastruktur dan mendorong kunjungan Yahudi ke Tembok al-Buraqyang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsa. di al-Quds dengan nilai 110 juta shekel(sekitar $35 juta).

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengklaim bahwa tujuan darirencana ini adalah untuk melanjutkan momentum pembangunan dan pekerjaan yangsedang berlangsung di sana dan untuk merespon kunjungan mahasiswa imigrandan tentara.”.

Pemerintah pendudukan Israel juga menyetujui rencana senilai $35juta yang bertujuan untuk mengubah karakter kawasan al-Buraq yang berdekatandengan dinding barat Masjid al-Aqsha. (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied