Mon 5-May-2025

Emirates dan Israel Lebih Jauh dari Sekadar Normalisasi!

Kamis 3-Februari-2022

Uni Emirat Arab (UEA) telah melanggarserangkaian tindakan tabu dan melangkah jauh dalam normalisasi dengan penjajah Israeldengan membangun hubungan diplomatik penuhperjanjian politik keamanan dan ekonomiyang telah menempatkan masalah Palestina di kursi belakang.

UEA tidak hanya diam dalam membenarkan hubungankhususnya dengan penjajah Israel. Mereka memiliki visi politik dan keamananyang mereka bangun dan diperkuatnya di tengah gejolak di Timur Tengah yang menyeretmasa depan rezim dan negara lain.

Presiden entitas penjajah Israel Herzogmengunjungi UEA – Minggu kemarin – untuk memperkuat aliansi normalisasi yang dikelilingioleh segala yang tabu dan aib bersejarah dari bangsa Arab setelah kunjunganPerdana Menteri pendudukan Bennett pada pertengahan Desember lalu.

Dimensi Keamanan

UEA tidak menunggu saat yang tepat untukmemperkuat posisi politik dan keamanannya sehingga segera mempercepat untukmenciptakannya dengan memanfaatkan pengaruh penjajah Israel di koridorkebijakan luar negeri AS yang telah mengubah pusat gravitasi dan kekuatannya dariTimur Tengah ke Timur Jauh.

Perjanjian Keamanan “Abraham” antaraentitas penjajah Israel dan UEA dibuat untuk membentuk aliansi strategis antara”Tel Aviv” dan UEA yang melampaui normalisasi koordinasi dan kerjasama keamanan menuju industrialisasi militer bersama.

Negara-negara dan kerajaan-kerajaan kecil Arab kiniberada di depan dalam kancah politik Arab di dalam konteks melemahnya danperubahan-perubahan dramastis yang menimpa peran Mesir Irak dan Suriah dalamsatu dekade terakhir.

Lingkungan Daerah yang bergejolak

Ibrahim Habib seorang analis politikmenekankan bahwa hubungan UEA dengan Israel memiliki dimensi geostrategis dangeopolitik sebagai dua negara kecil yang berusaha mempertahankan kelangsunganhidup mereka di lingkungan regional yang bergejolak.

Dia menambahkan kepada Pusat InformasiPalestina “Emirat dan Israel tidak memiliki faktor untuk bertahan danberlangsung jika perkembangan dan dinamika keamanan dan militer terjadi diTimur Tengah di masa depan.”

Selama sepuluh tahun Israel telah mengetuk memorikeamanan rezim dan negara-negara di kawasan Timteng tentang bahaya masalah nuklirIran dan berkeliling mengampanyekan bahwa Iran sebagai ancaman keamanannasional kawasan Timur Tengah.

&ldquoLompatan olahraga&rdquo dalam isu normalisasiantara Emirates dan Israel berjalan dengan cepat dan berkembang luar biasa yangmengantarkan terbentuknya hubungan diplomatik penuh dan teken perjanjianpolitik keamanan dan ekonomi tidak seperti wajarnya &ldquokereta normalisasi&rdquo ketikaberangkat dari stasiun pertama ke stasiun lainnya.

Kerjasama Keamanan

George Gaiaqman seorang analis politikmengatakan Israel diuntungkan secara ekonomi dan finansial dari aspek keamanannormalisasi dengan UEA karena memberikan layanan kerjasama intelijen keamanandan produk militer.

Kepada Pusat Informasi Palestina iamenyatakan &ldquoKemampuan keamanan UEA masih sederhana dibandingkan dengan Israeltetapi yang berbahaya adalah ketergantungan politik UEA pada kerja samakeamanan dengan Israel.”

Salah satu hasil terpenting dari normalisasikeamanan dan aksi militer bersama antara kedua negara adalah mencapai tahapindustrialisasi militer bersama setelah menyetujui untuk merancang danmemproduksi kapal tanpa awak yang mampu melakukan serangan anti-kapal selamsebuah industri yang membuka jalan bagi aliansi strategis baru di kawasan.

Meskipun hubungan tegang antara Iran dannegara-negara Teluk Arab namun UEA dan Iran memiliki hubungan bertetangga danpertukaran perdagangan yang hebat dan bersejarah yang tidak dapat dengan mudahdiabaikan.

Iran terus-menerus mengulangi penolakannyaterhadap Israel yang mendekati perbatasannya dengan membangun hubungan keamanandan militer dengan negara-negara tetangga yang bisa mempengaruhi keamanan danstabilitasnya.

Timur Jauh

Dalam pemerintahan Presiden AS Biden merekamenahan roda gigi China yang los dan dianggap mengancam keamanan nasional ASsesuai dengan kebijakan politik &ldquobangkit secara soft&rdquo dalam politikinternasional. Sehingga AS mengalihkan pusat gravitasi dari Timur Tengah keTimur Jauh.

Menurut analis Habib Israel menyadari bahwaAmerika Serikat disibukkan dengan konflik dengan Cina dan tidak lagimemberikan sebagian besar perhatian kepada Timur Tengah dan dengan demikian Israeltidak lagi memiliki perlindungan yang lengkap di wilayah tersebut.

Israel tidak repot-repot menunggu AmerikaSerikat untuk membelakangi Timur Tengah. Karena itu cepat-cepat Israel meneken perjanjian normalisasi yangmeningkatkan pengaruh politik dan keamanannya dengan rezim Arab.

Berbeda dengan rezim normalisasi Arab lainnya pertukarankunjungan delegasi antara Israel dan UEA kerjasama perusahaan keamananmiliter dan cyber Israel di Dubai Airshow tahun lalu dan penandatangananperjanjian normalisasi militer pertama di antara mereka.

Analis Habib mencatat bahwa Amerika Serikattelah mempromosikan sejak 2011 apa yang disebut “agama Ibrahimbaru” dengan tujuan resminya “berfokus pada pertemuan antaragama”namun hasil akhirnya untuk mengintegrasikan penjajahan ke wilayah tersebut.

Media baru-baru ini mengungkapkan sebuahdokumen yang disiapkan oleh pemerintahan Trump di mana Amerika berjanji melindungikelangsungan hidup Israel jika terjadiperang habis-habisan dengan Iran. Oleh karena itu “Israel” dan UEA punyagaris keprihatinan yang sama tentang kemungkinan bertahan hidup.

UEA tidak menunjukkan penentangan untuk bekerjasama dengan Amerika Serikat dan “Israel” sesuai dengan pembenaranpolitik dan ideologis yang diharapkan untuk merumuskan kebijakan internasionaldi wilayah tersebut.

Sementara analis Jaqman mengatakan &ldquoKekhawatiranterbesar yang menghantui UEA adalah pengulangan skenario Amerika Serikatmeninggalkan rezim mendiang Presiden Mesir (Mubarak) dalam revolusi Musim SemiArab.&rdquo

Dan dia melanjutkan “Kebanyakan rezimTeluk takut dengan pengabaian Amerika terhadap rezim Mubarak di pemerintahanObama. Jadi ini menjadi obsesi terbesar UEA untuk menormalkan hubungannyadengan Israel karena pengaruh entitas penjajah ini dalam institusi politik dankeamanan Amerika.”

Normalisasi UEA dengan Israel mengabaikan kecamanIran dimana rezim-rezim Arab memberikan pembenaran atas kekhawatirannyaterhadap Iran. Tetapi pada saat yang sama mereka melangkah jauh untukmelindungi sistem politiknya menempatkan masalah Palestina di kursi belakang.(at/pip)

Tautan Pendek:

Copied