Pemerintah Kerajaan Maroko padaRabu malam menyerahkan kepada Parlemen sebuah rancangan undang-undang perjanjianyang ditandatangani dengan pendudukan Israel mengenai layanan internasionaluntuk diratifikasi.
Menurut para pengamat bahwa perjanjianpertama antara Maroko dan “Israel” yang akan dirujuk ke Parlemen danjika diratifikasi oleh dua komisi di Parlemen (Perwakilan dan Penasihat) ituakan diterbitkan dalam Lembaran Negara untuk mulai berlaku.
Situs web resmi Parlemen Marokomenerbitkan teks perjanjian dan mengatakan “Hari ini telah dirujuk keKomite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan (kamar pertama ParlemenMaroko).”
Situs web itu melanjutkan”Senin lalu kantor Dewan Perwakilan Rakyat mencapai RUU untuk menyetujuiperjanjian layanan udara antara Maroko dan Israel yang ditandatangani di ibukota Rabat pada 11 Agustus 2021.”
Pada 16 Oktober 2021pemerintah Maroko menandatangani dua perjanjian dengan “Israel” dibidang layanan udara budaya dan olahraga dalam pertemuan pertama setelah pemerintahAziz Akhannouch memperoleh kepercayaan dari Parlemen.
Perjanjian tersebut menyatakanbahwa “kedua pihak menegaskan keprihatinan serius mereka tentang tindakanatau ancaman terhadap keamanan penerbangan sipil yang membahayakan keselamatanorang atau properti.”
Juga menyatakan bahwa”Maroko dan Israel akan mengambil langkah-langkah yang tepat untukmengekang segala bentuk diskriminasi dan persaingan tidak sehat dalampelaksanaan hak-hak yang ditetapkan dalam perjanjian.”
Menurut perjanjian tersebut”otoritas penerbangan dari masing-masing pihak yang mengadakan kontrakharus memberikan kepada otoritas penerbangan pihak lain informasi yangberkaitan dengan pergerakan transportasi yang dilakukan pada layanan yangdisetujui oleh maskapainya.”
Perjanjian tersebut jugamencakup klausul yang terkait dengan “pembebasan bersama dari bea cukaibiaya inspeksi dan pajak yang tidak terkait dengan biaya layanan yangdiberikan di atas pesawat.”
Pada 10 Desember 2020″Israel” dan Maroko mengumumkan dimulainya kembali hubungandiplomatik antara mereka setelah penangguhan mereka pada tahun 2000 menyusulpembekuan hubungan Rabat karena pecahnya intifada Palestina II.
Maroko adalah negara Arabkeempat yang menyetujui normalisasi dengan “Israel” selama 2020setelah UEA Bahrain dan Sudan sementara Mesir dan Yordania telah dikaitkandengan dua perjanjian penyelesaian perdamaian masing-masing sejak 1979 dan1994. (at/pip)