Najeh BakiratWakil Direktur Jenderal Wakaf al-Quds menegaskan bahwa tindakan pendudukanIsrael yang memburu warga al-Quds pada umumnya dan para pemimpin al-Quds padakhususnya tidak akan berhasil menghentikan semangat mereka untuk membela Masjidal-Aqsha.
Hal tersebutditegaskan Bakirat dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Pusat InformasiPalestina. Dia mengatakan bahwa tindakan pendudukan Israel yang memburu diadan para pemimpin al-Quds disebabkan karena mereka melawan pendudukan Israel danmengungkap kebijakan rasisnya.
Dia menambahkan”Para pemimpin al-Quds bekerja untuk menyadarkan masyarakat al-Quds danPalestina tentang bahaya pendudukan Israel dan proyek-proyek permukimannya. PendudukanIsrael tidak ingin ada orang yang mempekerjakan masyarakat al-Quds untuk membelatempat-tempat sucinya dan mengungkap kebijakannya (Israel).”
Dia melanjutkan”Pendudukan Israel merusak rumah-rumah kami dan melakukan penggeledahan tanpaalasan apa pun. Dengan arogansinya ini mereka ingin membangun fase baru di al-Quds.”Dia menjelaskan bahwa otoritas pendudukan Israel telah mengeluarkan 26 perintahdeportasi terhadap dirinya dan menangkapnya 32 kali.
Bakirat menegaskanbahwa tahap yang ingin diterapkan oleh pendudukan Israel adalah “upayauntuk membuat kami berada di luar hokum (illegal) dan upaya untuk mengembalikankami ke bingkai pengusiran dan keluar di luar kerangka tembok apartheid.”
Dia menyatakan bahwaupaya ini berusaha untuk menjauhkan warga al-Quds dari perannya untuk membela al-Aqsha.Dia mengatakan “Masjid al-Aqsha ada di tangan kita. Kita akan terusmempertahankannya dan memerangi kebijakan pendudukan Israel yangmenargetkannya.”
Diamelanjutkan “Beberapa hari yang lalu kami menjelaskan kepada publik apayang dilakukan otoritas pendudukan Israel di kampong Syaikh Jarrah dankebijakan pendudukan Israel yang berbahaya di area al-Buraq (area di tembokbarat Masjid al-Aqsha). Kami membayar harga kesiagaan kami di kota ini dankami tindak akan berhenti membela al-Quds.”
Bakirat menyampaikantiga pesan penting untuk mendorong tugas membela Masjid al-Aqsha dan Kota Sucial-Quds.
Dia mengatakankepada Pusat Informasi Palestina “Pesan pertama adalah bahwakebijakan rasis dan premanisme dari otoritas pendudukan Israel tidak akanmenghalangi kami untuk tetap teguh bertahan dan bersiaga di al-Quds.”
Dia menambahkandalam pesan keduanya “Kami menyampaikan seruan kami kepada pihakPalestina dan rakyat yang menjadi pelindung dan juga pihak-pihak di al-Qudsyang menjadi pelindung bahwa Anda semua harus pergi ke Masjid al-Aqsha danjangan tinggalkan al-Quds dan al-Aqsha sendirian.”
Dalam pesanketiganya Bakirat menyampaikan kepada negara-negara Arab dan Islam denganmengatakan “Sudah waktunya bagi pendudukan Israel untuk diadili. Bagi masyarakatArab Islam dan internasional agar memahami bahwa sikap kami dan narasi kamiadalah bahwa al-Quds hanya merupakan ibu kota bangsa Palestina.”
Diamenambahkan “Bagi pihak-pihak yang menjadi pelindung baik Arab Islam daninternasional harus mendukung kami yang masih menderita di bawahpendudukan.” (was/pip)