Para aktifisAl-Quds menyerukan kepada segenap warga untuk bersiaga membela rumah syahidmujahid Fadhi Abu Shakhidam Senin (24/1) mencegah penggusuran yang hendakdilakukan penjajah Israel.
Dalam seruantersebut dinyatakan &ldquoHanya beberapa jam saja penjajah zionis hendak menggusurrumah syahid mujahid Fadi Abu Shakhidam di kamp Shufat Al-Quds terjajah. Inilahhari dimana kita harus bersiaga di bumi Al-Quds kita mampu menghadapi musuhmenggagalkan konspirasinya syahid Abu Shakhidam adalah pembela orang-orang muliayang harus kita bela.&rdquo
 Penjajah zionis hendak menggusur rumah almarhumdan mengusir keluarganya mematahkan perjuangan mereka karena itu kita harusmembela mereka menjadi tameng bagi mereka menghadapi bulldozer zionis kitahanya perlu beberapa jam tak lebih mempertahankan rumah dan kenangan keluargaalmarhum lanjut aktifis.
Kewajiban kitaadalah mendukung dan membersamai perjuangan mereka kita nyatakan revolusiberkelanjutan menghadapi penjajah perampok sampai terusir dari bumi Palestinaintensifkan seruan kepada segenap warga untuk membela keluarga syahid AbuShakhidam.
Pengadilan tinggizionis menolak banding yang diajukan keluarga syahid Abu Sakhidam pada pekanlalu menentang keputusan penggusuran rumah almarhum di kamp Shufat Al-Quds Tenggara.
Pengacara MadhatDibah melaporkan pengadilan Israel menolak banding keluarga Abu Sakhidam danmenyetujui secara final penggusuran rumah keluarga almarhum dengan dalihalmarhum melakukan serangan penembakan di kota tua pada November lalu yangmenewaskan seorang pemukim yahudi dan melukai beberapa orang lainnya.
Keputusan pengadilanIsrael mendapat dukungan dua hakim dan satu menolak sehingga banding keluargasyahid Abu Sakhidam yang berupaya menghapus putusan penggusuran rumah ditolak.
Pada 2 Januarilalu Komandan Front Internal Israel Ori Ghordin menerbitkan instruksi militer penggusuranrumah almarhum.
Pada 7 Desemberpihak Israel telah mengukur rumah almarhum dan pada 26 di bulan yang samaditerbitkan putusan penggusuran namun ditunda selama sepekan hingga dilakukanbanding oleh pihak keluarga.
Abu Sakhidam(42) merupakan eks tawanan dari penjara Israel meraih gelar magister bidang hukumIslam bekerja sebagai guru di sekolah Al-Rashidiya kota Al-Quds.
Beliau termasuktokoh dan pemakmur Masjidil Aqsha Mubarak dan salah satu tokoh pejuang pembelaAl-Aqsha selain khotib di sejumlah masjid di kota Al-Quds dan salah satupimpinan Hamas di kamp Shufat.
Pihak penjajahIsrael menerapkan kebijakan sanksi kolektif terhadap keluarga pelakupenyerangan dengan menggusur rumah mereka dalam upaya gagal mengalahkanperlawanan Palestina.
Sejak meletusnyaIntifadah Al-Aqsha tahun 2000 penjajah zionis telah menggusur ratusan rumahpelaku serangan maupun mereka yang diduga terlibat dalam menyerang sasaranIsrael. (mq/pip)