Penderitaan para tawanan Palestina di penjara pendudukan Israelsemakin meningkat bersamaan dengan datangnya musim dingin. Hal tersebutdisebabkan oleh kurangnya pakaian dan selimut musim dingin. Serta tidak adanya peralatanpemanas di banyak penjara dan pusat penahanan dan interogasi Isrel.
Administrasi penjara pendudukan Israel tetap pada kebijakan yang mengabaikankehidupan dan nyawa para tawanan Palestina memaksakan kondisi sulit pada paratawanan mengintimidasi dan bertindak sewenang &ndashwenang terhadap mereka dalam semuadetail kehidupan sehari-hari mereka dan sering merampas hak mereka dari penyedeiaankebutuhan musim dingin.
Organisasi-organisasi hak asasi manusia Palestina pada awal Januari2022 lalu melaporkan bahwa pendudukan Israel telah menangkap 8.000 wargaPalestina selama tahun 2021 termasuk lebih dari 1.300 anak di bawah umur dan184 wanita.
Sampai awal Januari lalu tawanan Palestina yang masih mendekam didalam penjara pendudukan Israel mencapai sekitar 4.600 Di antaranya ada 34 tawananwanita termasuk seorang gadis di bawah umur. Sedangkan jumlah tawanan remaja dananak di bawah umur di penjara pendudukan Israel mencapai sekitar 160 anak.
Laporan tersebut menyatakan bahwa “jumlah tawanan Palestina yangsakit telah mencapai hampir 600 tawanan termasuk tawanan Fouad Al-Shobaki(81) yang merupakan tawanan tertua.”
Laporan itu mengatakan “Jumlah eks tawanan yang ditangkapsebelum penandatanganan Perjanjian Oslo mencapai 25 orang yang tertua adalahKarim Younis dan Maher Younis yang telah ditawan sejak Januari 1983 secaraterus-menerus.” Laporan tersebut menyatakan bahwa Israel terus menahansepuluh jurnalis Palestina di penjara-penjaranya. (was/pip)
