Tue 6-May-2025

Badran: Serbuan Aparat Otoritas Ke Beita Khianati Perlawanan Rakyat

Sabtu 22-Januari-2022

Anggota biropolitik Hamas Husam Badran mengutuk serbuan aparat keamanan otoritas kesejumlah rumah warga di kota Beita dan melakukan kejahatan brutal terhadapwarga serta menangkap dan menahan warga di penjara otoritas.

Dalam rilisyang diterima Pusat Informasi Palestina Badran mengatakan serbuanaparat keamanan otoritas ke rumah-rumah warga di Beita dan penangkapanterhadap para pemuda merupakan tikaman dan pengkhianatan pada perlawananrakyat.

Penangkapan tersebutmerupakan pengkhianatan pada perlawanan rakyat di Tepi Barat dan ikotperlawanan kota Beita yang terus melakukan perlawanan panjang menghadapipenjajah dan permukiman zionis mempersembahkan para syuhada dan korban lukadan terus bersiaga di perbatasan lanjut Badran.

Badran menyerukankepada segenap kekuatan dan faksi-faksi Palestina untuk bersatu menghadapipenangkapan politik sebagai kejahatan yang mengancam tatanan sosial danmenghancurkan persatuan bangsa.

Tokoh Hamas inimenegaskan bahwa penangkapan tidak akan menakuti bangsa untuk melanjutkan perjuanganmelawan penjajah membela wilayah dari arogansi dan kejahatan kelompok zionis.

Pasukan keamananotoritas Palestina di Nablus menangkap 3 orang warga salah satunya adalahmantan tawanan zionis dan ayah dari tawanan setelah menyerbu rumah keluargamereka pada Jumat pagi di kota Beita Nablus Selatan.

Menurut sumberdi lokasi pasukan keamanan otoritas dalam jumlah besar sekitar 100 personilmenggeledah sejumlah rumah warga di kota Beita dan melakukan penangkapanselain melakukan kejahatan brutal pada warga.

Sumber menyebutkankorban penangkapan mayoritas para aktifis perlawanan rakyat yang terlibat dalamaksi menentang upaya kelompok zionis menyita dan menguasai kawasan bukitShabih.

Di antaramereka yang ditangkap adalah Syekh Abdul Rauf al-Jaghub Bilal Hamayil danMutashim Duwaikat.

Pihak keluargaBilal mengatakan aparat keamanan otoritas menyerbu rumah mereka pukul 1 dinihari dan memaksa anggota keluarga keluar rumah dalam kondisi dingin menusukanggota keluarga dilarang mengenakan pakaian dingin dan juga dilarang memakaisepatu.

Pihak keluargamenyebutkan aparat keamanan menganiaya ayah mereka dan menyiramkan gas cabeke wajah saudaranya serta memukuli saudaranya yang lain karena menolak danmenghalangi penangkapan. (mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied