Hari Rabu (19/1/2022) pasukan pendudukan Israel menghancurkan duarumah Palestina di Tepi Barat dan al-Quds dengan dalih bahwa kedua rumahtersebut &ldquodibangun tanpa izin&rdquo.
Sumber-sumber lokal menyatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menghancurkansebuah rumah seluas 70 meter persegi di daerah “Al-Fraijat” di kota”Al-Ramadin” selatan Hebron wilayah selatan Tepi Barat yangdiduduki penjajah Israel.
Sumber-sumber itu menyatakan rumah yang dihancurkan penjajah Israeltersebut adalah milik warga Saleh Arqeq yang dihuni sebuah keluarga denganlima anggota termasuk anak-anak. Akibatnya anggota keluarga tersebutterlantar tanpa tempat tinggal di tengah-tengah cuaca sangat dingin.
Dalam konteks terkait otoritas pendudukan Israel memaksa wargaal-Quds Faisal al-Jabari untuk menghancurkan rumahnya yang melindungi diadan keluarganya di kampung “Wadi al-Jauz” di timur laut Kota Tuaal-Quds.
Al-Jabari menyatakan bahwa luas rumahnya 70 meter persegi danjumlah anggota keluarganya ada delapan orang. Mereka telah tinggal di dalamnya sejakdibangun pada tahun 2016.
Pemerintah kota pendudukan Israel telah memberikan waktu kepadakeluarga Jabari sampai tanggal 25 Januari untuk menghancurkan sendiri rumahmereka atau alat-alat berat pendudukan Israel yang menghancurkannya dan membayarbiaya pembongkaran.
Hal itulah yang memaksa keluarga Jabari menghancurkan rumahnya sendirisetelah ditetapkan denda pelanggaran bangunan lebih dari 90.000 shekel (sekitar$29.000) dan juga biaya pengacara sekitar 50.000 ($16.000) sebagai upaya untukmembatalkan keputusan pembongkaran.
Orang-orang Palestina di al-Quds sering dipaksa menghancurkan rumahmereka sendiri jika perintah pembongkaran dikeluarkan terhadap mereka. Hal itudilakukan untuk menghindari biaya tinggi yang dibebankan kepada mereka oleh pendudukanIsrael jika proses pembongkaran dilakukan oleh alat-alat berat pendudukanIsrael. (was/pip)
