Hari Ahad (16/1/2022) malam pasukan pendudukan Israel mendirikandua pos pemeriksaan militer di selatan Betlehem wilayah selatan Tepi Barat.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel mendirikanpos pemeriksaan militer di daerah Nashash pintu masuk selatan ke kotaBetlehem dan satu lagi di pintu masuk barat ke kota Beit Fajjar selatan propinsi.Mereka menggeledah kendaraan warga dan memeriksa identitasnya.
Pasukan pendudukan Israel mendirikan ratusan pos pemeriksaan permanendan non permanen di Tepi Barat. Pos-pos pemeriksaan militer tersebut didirikanoleh tentara pendudukan Israel untuk menjadikan warga Palestina sebagai sasaranpenggeledahan penangkapan dan eksekusi berdarah dingin di lapanganmenghalangi pergerakan warga melakukan pelecehan dan berbagai praktikmerendahkan lainnya serta menjadi tempat bagi para pemukim Yahudi yangdilindungi pasukan pendudukan Israel untuk melakukan kekacauan dengan menyerangwarga Palestina dan harta benda mereka.
Pos-pos pemeriksaan militer Israel tersebar di sekitar dan di jantungsemua propinsi-propinsi Palestina selain itu di antaranya juga didirikan diberbagai lokasi di sepanjang tembok apartheid.
Sejak dimulainya intifadhah Palestina kedua pada bulan September2000 otoritas pendudukan Israel telah mendirikan ratusan pos pemeriksaan permanenserta pos-pos non permanen yang mengisolasi komunitas Palestina satu samalain mencegah komunikasi mereka dan menghambat pergerakan warga di antara antarasaru komunitas dengan yang lainnya.
Pos-pos pemeriksaan militer Israel telah dan masih menjadi hambatandan penyebab utama memburuknya kondisi ekonomi sosial kesehatan dankemanusiaan Palestina. Menjadi salah satu medan di mana otoritas pendudukanIsrael mempraktekkan rasisme terhadap orang-orang Palestina dan pendudukanIsrael terus membangkang terhadap semua konvensi dan norma internasional. Dan yangmendorong pendudukan Israel melakukan hal tersebut adalah karena sampai hariini mereka terbebas dari segala sanksi. (was/pip)
