Jubir HamasAbul Latif Qanu menambahkan pernyataan Menteri Hukum Palestina tidakbertanggung jawab dan hanya melayani kepentingan penjajah.
Menteri al-Shalihsebelumnya menuduh Gerakan Hamas sebagai pihak yang harus bertanggung jawabatas buruknya infrastruktur di Gaza dan juga menuding Hamas menyalurkan donasiuntuk membangun terowongan. Al-Shalih mengabaikan peran Israel yang meluluh-lantakandan menghancurkan infrastruktur Gaza saat agresi Mei 2021 lalu.
Qanu menambahkan&ldquoSeharusnya al-Shalih menunaikan tanggung jawabnya terhadap warga Palestina danpenderitaan mereka saat ini Gaza berada dalam blockade zalim dan masihmerasakan dampak agresi Israel terakhir selain mendapat sanksi dari pihakotoritas Palestina.&rdquo
Otoritas Palestina yang berpusat di RamallahTepi Barat hingga kini masih enggan untuk merealisir kesepakatan yang telahdibuat bersama Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya dengan sejumlahmediator seperti Mesir dan Qatar untuk menghentikan Kerjasama keamanan denganpenjajah zionis yang dampaknya memecah belah elemen Palestina.
Aparat keamananotoritas Palestina di Tepi Barat kerap melakukan penangkapan politik paramahasiswa dan tokoh Palestina yang berseberangan pendapat menjadi korban. Bahkanbanyak dari pegiat HAM dan media yang ditangkap aparat keamanan otoritas. Aksi penangkapanini sama dengan melayani kepentingan penjajah zionis yang terus berupaya membungkambara perlawanan pejuang Palestina melawan penjajah. Sehingga memudahkan mereka melanjutkananeksasi wilayah Tepi Barat dan kota Baitul Maqdis. (mq/pip)
