Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan “Amerika Serikat telah meminta klarifikasi kepada Israel mengenai kematian Omar Asad di Tepi Barat.”
Warga Omar Abdul Majeed Asaad (80 tahun) dari desa Jaljalia utara Ramallah yang memegang kewarganegaraan Amerika menjadi korban kekerasan pagi hari ini Rabu setelah dia ditahan diborgol dan diserang oleh pasukan pendudukan Israel.
“Kami mendukung penyelidikan menyeluruh atas kematian itu” kata Price kepada wartawan.  Departemen Luar Negeri AS telah menyatakan belasungkawa kepada keluarga Asaad dan telah menawarkan bantuan konsuler imbuhnya. 
Pembunuhan terhadap Asad mengundang kecaman dari berbagai pihak kepada Israel sebagai pelakunya. Reaksi kecaman terus berdatangan atas pembunuhan lansia Palestina Omar Abdel-Majid Asaad (80 tahun) dari kota Jaljalia utara Ramallah saat fajar hari ini Rabu.
Tokoh politik Palestina dari fraksi “Al-Quds Mauiduna” Samar Hamad mengatakan bahwa tindakan brutal pendudukan Israel ini akan memicu keburukan pada akhirnya. Intifadhah yang mengobarkan tanah Palestina di mana-mana adalah akibat alami dari keberadaan pendudukan brutal ini.
Hamad menambahkan bahwa intifadhah rakyat Palestina yang paling baru di Negev adalah respons alami terhadap kejahatan pendudukan Israel.
Hamad menyatakan bahwa orang-orang Palestina dan dunia saat ini telah menyaksikan salah satu kejahatan paling keji yang dapat dilakukan manusia. Pendudukan Israel menahan seorang pria tua berusia delapan puluhan dan menyerangnya sampai mati.
Dia mengatakan bahwa kejahatan keji ini adalah mata rantai dari serangkaian serangan brutal yang telah dilakukan oleh pendudukan Israel pada dunia selama beberapa dekade dan ini terjadi di depan mata semua orang tanpa pengawasan atau pertanggungjawaban. (At/pip)