 Konfrotasi berlangsung di Negev PalestinaSelatan jajahan tahun 48 Senin (10/1) antara warga Palestina versus pasukanIsrael pasca penggusuran lahan di kawasan Ashira Athras sebagai awal untukmenanaminya dengan pepohonan untuk tujuan menguasai wilayah ini.
AktifisPalestina Husain Rafayia mengatakan pasukan kepolisian Israel dalam jumlahbesar bersama satuan khusus mengawal buldozer milik badan pertanahanpermukiman Israel menyerbu kawasan Negev Timur Bersheva terutama  lahan di kawasan Ashirah Athras dan mulaimembuldozer tanah dan mengubahnya menjadi kawasan hutan.
KepadaQuds Press Rafayia menambahkan konfrontasi berlangsung antara warga melawanpasukan penjajah zionis dan  kemudian sejumlahwarga ditangkap.
Wilayahyang terancam digusur dan diubah menjadi kawasan perhutanan mencapai sekitar 40ribu acre yaitu kawasan pintu gerbang Negev yang memiliki nilai strategissehingga jika kawasan ini jatuh ke tangan penjajah Israel maka seluruh kawasanNegev jatuh pula.
AktifisPalestina ini menyerukan kepada segenap warga Arab di Negev untuk hadir kelokasi dan mencegah upaya penggusuran serta membela wilayah Palestina danjika terjadi penggusuran sama artinya dengan menabuh genderang perang.
Disebutkanbahwa segenap tokoh dan pimpinan Arab di Negev Palestina akan menggelarpertemuan untuk membuat keputusan menghadapi serbuan zionis terhadap wilayahNegev dan menyerukan untuk melakukan aksi mogok masal menyusun agenda unjukrasa di wilayah ini.
Sementaraitu Ketua Majlis Al-Qaishum Salamah al-Athras mengatakan tindakan pemerintahIsrael saat ini secara sederhananya melanjutkan kebijakan yang dicanangkanpemerintahan sebelumnya yaitu mengumpulkan seluruh warga Negev di kawasanJituhat kemudian tanah mereka disita.
KepadaQuds Press Salamah menyebutkan pemerintahan Nevtali Benet telah memutuskanpembangunan 13 permukiman baru di Negev mayoritasnya adalah menyita lahanmilik warga Palestina.
WargaArab Negev menempati sekitar 33% keseluruhan penduduk Negev dan wilayah yangmereka miliki hanya sekitar 2% selain itu berada dalam pendudukan Israel.
Penjajahzionis terus menerapkan kebijakan intimidasi terhadap warga Palestina di Negevlewat serbuan dan penggeledahan hampir setiap hari untuk tujuan penyitaanwilayah dan merusak hasil pertanian warga serta menggusur rumah dan mengusirpenduduknya.
PendudukPalestina yang tinggal di padang pasir Negev berjumlah sekitar 240 ribuorang  separuhnya tinggal di pedesaandan komunitas yang dibangun sejak ratusan tahun sementara itu pihak penjajahzionis tidak mengakui kepemilikan lahan mereka dan menolak memberikan layananpokok seperti air dan listrik dan terus berupaya dengan segala cara untukmemuat mereka putus asa untuk tujuan mengusir mereka dari wilayah ini. (mq/pip)
