KementerianUrusan Al-Quds mengatakan eskalasi permukiman zionis berbarengan denganserangan penggusuran rumah Palestina di Al-Quds terjajah dalam rangkaianperang demografi untuk mengakhiri eksistensi Arab Islam dan Kristen di kotaAl-Quds.
Dalamketerangan persnya Kementerian Urusan Al-Quds menambahkan keputusan KomitePerencanaan dan Pembangunan pemkot Israel untuk membangun 3557 unit permukimanzionis di kota Al-Quds merupakan upaya mengokohkan mayoritas yaudi di dalamkota Al-Quds.
Disebutkanbahwa pemkot Israel telah menggusur lebih dari 5 bangunan di kota Al-Quds sejakawal tahun 2022 ini atau sekitar 1 bangunan setiap harinya.
Kementerianmeegaskan otoritas penjajah mengokohkan landasan pembangunan bagi kelompokzionis dan penggusuran bagi warga Palestina di kota Al-Quds hal ini yang akanberdampak pada perubahan peta demografi di kota ini.
Apa yangterjadi di kota Al-Quds merupakan kelanjutan penjajahan sejak tahun 1967 yangterus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Ratusankeluarga Palestina menghadapi ancaman penggusuran pengusiran dan pengosonganrumah akibat kebijakan penjajah yang terus melegalkan proyek permukiman Israeldan menggusur serta mengusir warga Palestina.
KementerianPalestina meminta pihak internasional untuk bergerak cepat menghentikan agresiIsrael di kota Al-Quds.
PadaRabu lalu pemkot Israel menyetujui pembangunan 3557 unit permukiman  zionis di kota Al-Quds dengan 5 rencana baruyang akan didiskusikan pada 17 Januari mendatang.
Disebutkanbahwa laporan kementerian luar negeri Palestina memperlihatkan persetujuanIsrael membangun 12 ribu unit permukiman dan menggusur 177 bangunan Palestinaselama 2021 lalu. (mq/pip)