Tue 6-May-2025

Pembela Kokoh Palestina Hamas Belasungkawa Uskup Desmond Tutu

Minggu 26-Desember-2021

Hari ini Minggu Gerakan Perlawanan Islam “Hamas” menyampaikanbela sungkawa atas meninggalnya Uskup Agung Afrika Selatan Desmond Tutu yangmeninggal pada usia 90 tahun.

Hamas mengatakan dalam pernyataan persnya “Kami berduka atasperjuangan Uskup Agung Afrika Selatan Desmond Tutu dan juga kepadakeluarganya pemerintah dan rakyat ramah Afrika Selatan belasungkawa kami yangterdalam atas meninggalnya beliau.”

Hamas menambahkan “Palestina seperti Afrika Selatan telahkehilangan pejuang yang keras dan sosok yang hebat dalam membela hak asasimanusia anti-rasisme dan pembela yang solid untuk perjuangan Palestina dibanyak forum-forum internasional.”

Dan dia melanjutkan “Pendeta Desmond Tutu bangkit setelahperjalanan panjang perjuangan dan menolak kejahatan dan rasisme Israelterhadap rakyat Palestina.”

Hamas itu menekankan bahwa biografi Tutu akan tetap menjadi mercusuarbagi para pendukungnya penggemarnya dan rakyat Afrika Selatan sampaiharapannya untuk mengakhiri pendudukan Israel terwujud dan bahwa sampai rakyatPalestina menikmati kebebasan.

Pagi ini kepresidenan Afrika Selatan mengumumkan kematian Uskup Agungnegara itu Desmond Tutu peraih Nobel Perdamaian dan mantan juru kampanye untukmengakhiri apartheid. Dia juga dikenal karena dukungannya terhadap perjuanganPalestina.

Dokter yang memeriksanya menungkap bahwa Tutu menderita kanker prostatpada akhir tahun sembilan puluhan abad yang lalu dan dia telah masuk rumahsakit beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir melakukan pengobatan infeksiyang berhubungan dengan penyakitnya.

Patut dicatat bahwa Tutu menjadi uskup pada tahun 1976 di KerajaanLesotho di Afrika Selatan dan dua tahun kemudian ia adalah orang kulit hitampertama yang mengepalai Dewan Gereja-Gereja Afrika Selatan dan ini bertepatandengan aktivitasnya dalam gerakan hak-hak kulit hitam dalam karyanya.

Tutu dikenal karena dukungannya terhadap perjuangan damai danpenentangannya terhadap kebijakan apartheid di Afrika Selatan.

Dia juga terkenal karena dukungannya terhadap perjuangan Palestina karenadia percaya bahwa kekerasan Israel hanya dapat menghasilkan lebih banyakkebencian dan kekerasan timbal balik.

Pada tahun 2002 Tutu mengatakan bahwa “kebijakan Israel hanya bisadisamakan dengan kebijakan diskriminasi rasial yang pernah berlaku di negaranyaterhadap orang kulit hitam.” (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied