Pasukan pendudukan Israel menyerbu 410 komunitas perumahan Palestinaselama bulan November lalu 403 di antaranya terjadi di Tepi Barat dan tujuh diJalur Gaza.
Laporan bulanan Departemen Urusan Palestina di Kementerian LuarNegeri Yordania yang dikeluarkan hari Selasa (21/12/2021) menyatakan bahwapasukan pendudukan Israel mendirikan 276 pos pemeriksaan militer di Tepi Barat.
Laporan tersebut menyatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menghambatpergerakan warga Palestina barang dan produk pertanian serta “melakukanpelanggaran sistematis terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di wilayahPalestina yang diduduki penjajah Israel.”
Departemen Urusan Palestina di Kementerian Luar Negeri Yordania menyatakanbahwa 3.857 pemukim pendatang Yahudi menyerbu Masjid al-Aqsha dengan alasanuntuk menggelar perayaan hari besar “Hanukkah” atau “PestaCahaya”.
Laporan tersebut memaparkan “praktik-praktik agresif yangdilakukan pendudukan Israel Israel yang menyebabkan kematian 5 warga Palestinadari Tepi Barat dan Jalur Gaza di samping mengakibatkan 123 warga Palestina terluka.”
Menurut laporan tersebut pasukan pendudukan Israel menangkap 407warga Palestina. Sebanyak 299 di Tepi Barat 10 di Jalur Gaza dan 98 di al-Quds”sejalan dengan sejumlah pelanggaran yang biasa dilakukan terhadap hak-hakwarga Palestina.”
Laporan tersebut menyatakan bahwa otoritas pendudukan Israel melanjutkankebijakan rasis mereka terhadap Palestina menyita tanah dan menyerahkan surat pembongkaranbanyak fasilitas. Di mana sebanyak 22 rumah dan fasilitas dihancurkan di TepiBarat dan al-Quds termasuk kasus penghancuran sendiri yang dilakukan oleh wargaPalestina untuk menghindari membayar denda yang berat.
Otoritas penjajah Israel menyetujui pembangunan 11.000 unit permukimanYahudi baru penghancuran dan perampasan ratusan ribu meter persegi lahanpencabutan dan pembongkaran lebih dari 545 pohon berbuah dan 54 kejahatanpembongkaran fasilitas perumahan pertanian dan komersial.
Laporan tersebut menunjukkan “sikap resmi Yordania yangmendukung hak-hak adil dan sah rakyat Palestina dalam menentukan nasib sendiridan meraih cita-cita mereka untuk mendirikan negara mereka yang merdeka.”
Setiap bulan Departemen Urusan Palestina di Kementerian Luar NegeriYordania mengeluarkan laporan bulanan tentang “perkembangan isu Palestina”.Mencakup perkembangan politik upaya Yordania untuk mendukung Palestina danpelanggaran Israel di wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967.
Departemen Urusan Palestina di Kementerian Luar Negeri Yordania dibentuksetelah keputusan Yordania untuk memutuskan hubungan hukum dan administratifdengan Tepi Barat pada tahun 1988. Di mana Kementerian Urusan WilayahPendudukan dihapuskan digantikan oleh departemen yang selama ini mengurus danmengawasi urusan pengungsi Palestina dan orang-orang terlantar di Yordania.(was/pip)