Otoritaspenjajah Israel Rabu (15/12) memaksa keluarga Nashar untuk menggusur tiga buahrumah yang mereka miliki di kawasan Wad Qadum kota Silwan Selatan MasjidilAqsha Mubarak.
Salahseorang korban Mohamad Nashar melaporkan bahwa tanah yang dibangun rumah diatasnya adalah milik ayahnya yang telah dibelinya sejak 40 tahun lalu. Dalam beberapatahun terakhir keluarga mereka mendapatkan intimidasi dari otoritas Israelyang mengklaim bahwa tanah tersebut telah dikuasai dengan dalih berada dikawasan fasilitas umum.
Ditambahkannyapihak Israel mengirimkan surat keputusan pengosongan rumah dan jika tidakmakan akan digusur pihak pemkot Israel dan denda senilai 80 ribu shekel.
Penggusuranmenjadi kebijakan utama pemkot zionis di Al-Quds dengan tujuan mengusir wargaPalestina dan menjadikan kawasan sebagai kota yahudi.
Sejakmenduduki kota Al-Quds tahun 1967 penjajah zionis terus berupaya menguasaipenuh kota suci umat Islam ini lewat serangkaian kebijakan zalim pajak tinggidan penggusuran dengan dalih tak memiliki sertifikat bangunan.
PasukanIsrael berkolaborasi dengan pemkot Israel di Al-Quds dalam menyukseskanrencana yahudisasi kota. Termasuk upaya menguasai kawasan Baitul Maqdis denganmengijinkan kaum yahudi menerobos masuk ke Masjidil Aqsha hampir setiap hari. Namunaksi ini mendapat respon keras dari kaum muslimin di kota Al-Quds merekabersiaga menghadang semua upaya zionis yang hendak menguasai Masjidil Aqsha.(mq/pip)
