Para wartawan dan aktivis hak asasimanusia telah memantau terjadi eskalasi tindakan represif yang dilakukan olehdinas keamanan Otoritas Palestina di Tepi Barat selama beberapa bulan terakhir.
Sebuah laporan yang dibuat olehlembaga “Pengacara untuk Keadilan” mengatakan bahwa sejak pertengahanMei 2021 hingga sekarang pihak berwenang telah menangkap sekitar dua ratusorang. Jumlah ini adalah yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir dalamcatatan hak asasi manusia.
Jurnalis Izzuddin Ahmed menyebutkantahapan eskalasi represi yang dipraktikkan oleh dinas keamanan OtoritasPalestina di Tepi Barat. Dia mengatakan “Awalnya adalah peningkatanfrekuensi penargetan terhadap suara-suara oposisi yang berbicara tentang masalahkorupsi. Hal ini nampak jelas dalam pembunuhan aktivis Nizar Banat.”
Ahmed mengingatkan pada “sikapmenghasut dan bermusuhan dari para pemimpin keamanan Otoritas Palestina tentangmasalah penampilan militer Brigade al-Qassam di Jenin selama pemakaman mantanmenteri urusan tawanan Wasfi Qabha.”
Sikap ini diwujudkan dalam pemecatanpara pemimpin dinas keamanan di Jenin dan operasi penangkapan terus menerusterhadap para pejuang perlawanan sampai saat ini.
Aktivis hak asasi manusia MuhannadKaraja mengatakan “Pihak berwenang terus menahan 38 tahanan politiksampai saat ini.”
Karaja menyatakan bahwa”sebagian besar dari penangkapan ini terjadi tanpa menunjukkan memo penangkapanatau surat perintah penggeledahan yang dikeluarkan oleh otoritas yang berkompetenyang diwakili oleh kejaksaan agung.” (was/pip)
