Pengacara Jawad Boulos menyatakan bahwa PengadilanBanding Militer Israel di Ofer memutuskan sekali lagi untuk menunda kasus tawananHisham Abu Hawash yang melakukan mogok makan selama 115 hari memprotes penahananadministratifnya sampai pukul sembilan jam besok pagi Jumat.
Boulos menambahkan dalam siaran pers yangdikeluarkan oleh Klub Tawanan pada Kamis malam bahwa pihak administrasipenjara Israel memindahkan tahanan Abu Hawash ke rumah sakit sipil Israel hariini setelah berulang kali menuntut agar dia dipindahkan karena kondisikesehatan yang serius yang sedang dihadapi.
Sebagaimana dinyatakan dalam putusan pengadilanAbu Hawash sedang menunggu laporan medis yang terperinci tentang kondisikesehatannya dan apakah dia akan tetap berada di rumah sakit atau dikembalikanke penjara lagi sehingga dia dapat mengeluarkan keputusannya.
Boulos menekankan bahwa yang terjadi dalam kasusAbu Hawash merupakan kebijakan kesewenang-wenangan dan mengulur-ulur waktu olehotoritas Israel di berbagai level termasuk pengadilan. Ada perubahan danakal-akalan laporan medis terhadap seorang tawanan yang mogok selama 115 hari inimenjadi syarat dalam keputusan yang menentukan nasibnya.
Dia menyatakan “Ini adalah bagian dari tindakansia-sia yang kita hadapi di pengadilan Israel dan ini juga mencerminkantransformasi saat ini dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan tahanan yangmogok makan.”
Patut dicatat bahwa otoritas pendudukan Israel menangkapAbu Hawash (40 tahun) dari Dura / Hebron pada 27 Oktober 2020 danmengeluarkan tiga perintah penahanan administratif terhadapnya masing-masinguntuk jangka waktu 6 bulan dan perintah terakhir dikurangi dari 6 sampai 4bulan dapat diperpanjang.
Tahanan Abu Hawash telah menikah dan ayah darilima anak dan dia sebelumnya ditangkap beberapa kali. Ia menghadapi penangkapandimulai pada tahun 2003 antara hukuman dan penahanan administratif dan totaltahun penahanannya berjumlah 8 tahun termasuk 52 bulan bulan di bawahpenahanan administratif. (at/pip)
