Wed 7-May-2025

Film “Amira” Yang Melecehkan Tawanan Palestina Berhenti Tayang

Kamis 9-Desember-2021

Sutradarafilm &ldquoAmira&rdquo Mohammad Dziyab menginformasikan dihentikannya penayangan filmyang memicu kritik luas di kalangan Palestina dan Arab. Dan meminta dibentuknyakomite khusus terdiri dari para tawanan dan keluarga mereka untuk menyaksikandan mendiskusikannya.

Dziyabmengklaim &ldquoCerita film hanya fiktif dan tidak mungkin terjadi.&rdquo Menurutnyafilm berakhir dengan menampilkan di layar &ldquoSejak tahun 2012 lebih dari 100anak dilahirkan lewat cara penyelundupan sperma setiap anak telah diverifikasinasabnya dan cara penyelundupan masih sangat rumit.&rdquo Crew film seharusnyamemahami betul bahwa persoalan penyelundupan sperma dan kesucian anak-anakpejuang kebebasan sangatlah sensitif.

Dziyabtetap mengklaim bahwa pilihan plot dramatis mengenai pilihan sperma ditujukanuntuk menyampaikan pertanyaan eksistensial filosofis seputar substansikeyakinan seseorang apakah dia akan memilih sejumlah pilihan jika dilahirkansebagai orang lain. Dan film ini sekali lagi memihak Palestina. Tokoh Amiramemilih menjadi seorang wanita Palestina dan memilih untuk memihak kepadapersoalan Palestina secara adil. Film ini juga mengecam tindakan penjajahzionis secara gamblang dalam kejahatan yang dicakup dalam film ini.

Menurutnyawacana yang beredar hanya sebatas plot imajiner di luar konteks film yangjustru memihak narasi nasional Palestina yang menjadi penggalan yang taksempurna dan menggambarkan sisi sebaliknya yang tak tercakup dalam film ini.

Informasipenghentian penayangan film ini dilakukan setelah adanya kampanye luas yangdilakukan lembaga urusan tawanan dan sejumlah lembaga HAM dan para aktifisPalestina di jejaring sosial yang menuduh film tersebut &ldquoMendistorsi PersoalanTawanan&rdquo dan pihak gerakan tawanan dalam pesannya dari dalam penjara menuntutuntuk menyeret&nbsp crew film ke meja hukum.(mq/pip)

Tautan Pendek:

Copied