Warga Palestina di kota Lod wilayah Palestina yang didudukipenjajah Israel sejak tahun 1948 (Palestina 48) pada Ahad (5/12/2021) malamberkumpul di depan Masjid Agung untuk melindungi masjid tersebut dari kemungkinanserangan yang dilakukan para pemukim pendatang Yahudi selama perjalanan merekayang melewati kota tersebut.
Pengacara dan aktivis Palestina Khaled Zabarka mengatakan langkahwarga kota Lod ini merupakan antisipasi untuk mencegah pencegah terhadap setiapupaya yang bertujuan untuk menarget masjid atau orang-orang Palestina di kotaitu seperti yang terjadi dalam aksi massa pada bulan Ramadhan lalu.
Dia menjelaskan bahwa apa yang terjadi di kota Lod dalam beberapabulan terakhir adalah bukti lain adanya kemampuan kehendak rakyat untukmelindungi dirinya sendiri dan potensinya serta mempengaruhi masa depannya.
Zabarka menyatakan bahwa hanya memobilisasi kehendak rakyat disekitar isu-isu penting yang mampu menetralisir setiap ancaman yang mengancamnyadi satu sisi dan di sisi lain mampu merebut kembali hak-haknya.
Dia menambahkan “Peristiwa baru-baru ini telah mengajarkankita pelajaran penting yaitu perlunya melindungi potensi rakyat memperkuatnyadan menyatukannya pada tujuan tertentu dan menemukan kepemimpinan yang memahamimakna ini dan memiliki kemampuan untuk mengaktifkannya.”
Pada Ahad malam para pemukim Yahudi menggalang aksi “pawaibendera” yang melewati kota Lod dan Ramle yang dipimpin oleh anggotaKnesset Israel ekstremis Itamar Ben Gvir.
Pada 28 Ramadhan lalu keteguhan dan spirit juang warga al-Quds danperlawanan Palestina di Gaza Tepi Barat dan wilayah Palestina 48 berhasil menggagalkanpawai bendera yang dijadwalkan di kawasan al-Buraq di kawasan tembok barat masjidal-Aqsha bersamaan dengan serangan besar-besaran ke Masjid al-Aqsha.
Pada pertengahan Juni lalu para pemukim pendatang Yahudi beranimengucapkan kata-kata yang menghina Nabi Muhammad saw saat berlangsung pawaibendera di al-Quds.
Pasukan pendudukan telah mengerahkan sekitar 2.500 tentara untuk mengamankanpawai yang sempat dibatalkan beberapa kali. Untuk yang ketiga dibatasi hanya ratusansaja setelah sebelumnya para pemukim Yahudi biasa melakukan aksi yangmelibatkan puluhan ribu dalam beberapa tahun terakhir. (was/pip)