Wed 7-May-2025

Kelompok HAM Dokumentasikan Pelanggaran Berat atas Tapol di Penjara OP

Sabtu 4-Desember-2021

Kelompok “Advokat untukKeadilan” mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia barat terhadapseorang aktivis selama penahanan politiknya selama 20 hari di penjara otoritaskeamanan Palestina.

Kelompok HAM ini menyatakanbahwa meskipun keputusan pengadilan untuk membebaskan tapo berinisial N.A. namunkeputusan itu tidak dilaksanakan. Pihak berwenang terus menahannya di sel yangsempit kotor dan tidak memenuhi persyaratan minimum menurut standar hak asasimanusia.

Dia juga menunjukkan bahwa NAmenjadi sasaran serangan verbal ghosting kurang tidur. Para interogatormencoba merapkan perang psikologis padanya dengan menggunakan ekspresi tertentuyang menunjukkan bahwa mereka tidak berniat untuk membebaskannya.

Dia menambahkan bahwa keluargadan pengacaranya dihalangi untuk mengunjunginya dan dia diinterogasi hampirsetiap hari tanpa dasar hukum tanpa menghormati tahanan dan berurusan dengannyasesuai dengan perjanjian hak asasi manusia di mana Palestina menjadi salah satupihak yang mendatanganinya.

Adokat untuk Keadilan menuntutpenyelidikan segera terhadap kondisi penjara politik dan menyerukan pembebasansemua tahanan politik dan untuk memastikan perlindungan dan keselamatan mereka.

Ia mengimbau kepada JaksaPenuntut Umum di Tepi Barat untuk menegakkan hukum terkait pelaksanaankeputusan pembebasan yang dikeluarkan oleh pengadilan Palestina.

Kelompok HAM manusia yang samatelah memperingatkan – kemarin Kamis &ndash soal konsekuensi dan kelanjutanpenangkapan politik ilegal yang dilakukan oleh otoritas keamanan di kegubenuranTepi Barat.

Kelompok HAM ini membenarkan adanyaeskalasi kampanye penangkapan sejak awal Oktober lalu yang menargetkan wargadan aktivis dari berbagai latar belakang afiliasi politik mereka ataupelaksanaan kebebasan berpendapat dan berekspresi.

Kelompok HAM menunjukkan bahwajumlah tahanan politik antara mereka yang ditangkap atau dibebaskan sejakpertengahan Mei telah melampaui sejauh ini yakni hampir 200 penangkapan.

Kelompok ini mengatakan angka-angkaini adalah yang terburuk dalam beberapa tahun dalam catatan hak asasi manusiadi wilayah yang dikontrol keamanan Otoritas Palestina.

Dia menambahkan bahwa itumencerminkan memburuknya situasi hak asasi manusia di Tepi Barat.

Kelompok hak asasi manusiamengindikasikan bahwa sebagian besar dari penangkapan ini dilakukan tanpamenunjukkan surat penangkapan atau penggeledahan yang dikeluarkan oleh otoritasyang berwenang yang diwakili oleh Otoritas Penuntut Umum.

Pasukan keamanan PA (Otoritas Palestina)di Tepi Barat yang diduduki melanjutkan kampanye keamanan hiruk pikuk merekaterhadap aktivis dan mahasiswa menargetkan sejumlah warga yang sebagian besaradalah tawanan Palestina yang dibebaskan Israel.

Pihak berwenang Palestina baru-baruini meningkatkan serangan mereka terhadap warga terutama pendukung Hamas danJihad Islam.

Serangan tersebut termasukpelarangan pengibaran bendera faksi menyambut tawanan. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied