Hari Senin (29/11/2021) para pengungsi Palestina di Lebanonmemperingati Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina denganserangkaian acara solidaritas ceramah seminar dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Di kamp pengungsi al-Badawi dan Nahr al-Bared di Tripoli Lebanonutara bendera Palestina dikibarkan di gedung-gedung dan aksi solidaritasdilakukan atas undangan faksi-faksi Palestina dan komite rakyat. Merekamenegaskan akan persatuan rakyat Palestina.
Di sela-sela pertemuan yang diselenggarakan oleh Klub Budaya ArabPalestina di kamp pengungsi al-Badawi Abu Adnan Odeh anggota Komite SentralFront Rakyat – Komando Umum menegaskan bahwa “peringatan ini dilakukanrakyat Palestina tahun ini dengan tahapan yang sulit dan kondisi luar biasa di dalamnegeri dan di diaspora. Hal ini mengharuskan semua pihak untuk bersatu dan bekerjasama untuk mencapai keselamatan dan untuk mengatasi semua tantangan yangmenimpa persoalan Palestina.&rdquo
Odeh menyatakan bahwa “konspirasi dan fragmentasi yang terjadikawasan Arab juga perselisihan internal normalisasi gratis dengan pendudukanIsrael tidak lain adalah konflik historis antara yang benar dan salah itutidak lain adalah kelanjutan dari proyek kolonial sejak perjanjian Sykes-Picotsampai hari ini.”
Di Lebanon selatan “Kampanye Koalisi Lebanon-Palestina untukHak Bekerja untuk Pengungsi Palestina di Lebanon” bekerja sama dengan”Hula Cultural Association” menyelenggarakan lokakarya tentang”hak-hak pengungsi Palestina dan bahaya saat ini” yang dihadiri perwakilanfaksi komite rakyat dan kelompok-kelompok nasional di kamp pengungsi Burjal-Shamali.
Sementara itu wakil pejabat politik Gerakan Perlawanan Islam Hamasdi Lebanon Jihad Taha menegaskan “perlunya memulihkan hak-hak sah rakyatPalestina mengakhiri penindasan pada rakyat Palestina yang mengalami kejahatanpaling keji dari penjajah Zionis melalui kebijakan sistematis pembunuhan pengusiranpenyiksaan dan intimidasi para tawanan dan penodaan tempat-tempat suci.&rdquo.
Taha mengatakan “Satu-satunya cara dan benar untuk menghapuspendudukan adalah jalan perlawanan dalam segala bentuk dan caranya karenamusuh ini hanya mengerti bahasa kekuatan. Proyek kolonial ini harus terusdilawan.&rdquo
Sementara itu Direktur Lembaga Palestina untuk Hak Asasi Manusia”Shahid” Mahmoud Hanafi menyerukan masyarakat internasionalkhususnya Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memberikan solidaritas konkrituntuk rakyat Palestina dan memberikan kontribusi yang diperlukan agar rakyat Palestinabisa hidup bermartabat.
Sedang Direktur Organisasi Thabet untuk Hak Kembali Sami Hammoud menegaskan”perlunya mendukung UNRWA serta secara kontinyu dan terus-menerusmembiayai anggaran tahunannya tanpa menjadikannya sebagai obyek pemerasan politikdan pendanaan bersyarat demi merespon tuntutan Zionis.”
Hammoud menyerukan kepada dunia Arab dan Islam dan orang-orangbebas di dunia untuk mendukung persoalan pengungsi Palestina untuk menolakproyek normalisasi dengan pendudukan Israel dan agar menolak dan memboikotsegala bentuknya.
Dalam wawancara secara terpisah dengan sejumlah aktivis perempuanLebanon mereka menegaskan dukungan kuat rakyat Libanon untuk rakyat Palestinadan isu perjuangan mereka yang adil. Mereka menegaskan bahwa “cara untukmemulihkan hak-hak rakyat Palestina yang dirampas adalah jihad danperlawanan.” (was/pip)