Jumlah korban luka dalam konfrontasiyang terjadi hari ini Jumat (26/11) antara pemuda Palestina dan pasukanpendudukan Israel di kota Beita dan Beit Dajan distrik Nablus meningkatmenjadi 135.
Lembaga Bulan Sabit MerahPalestina melaporkan bahwa jumlah korban luka dalam konfrontasi di daerah JabalSobih di Beita meningkat menjadi 19 orang dengan peluru logam berlapis karettermasuk di antaranya wartawan.
Dia menunjukkan bahwa 97 kasus sesaknafas lemas di antara warga Palestina yang terkena gas air mata yangditembakkan oleh pasukan pendudukan ke arah mereka.
Pada Jumat sore Jabal Sobih menjadiajang konfrontasi kekerasan di mana tabung gas air mata dan peluru logamberlapis karet ditembakkan.
Sumber-sumber lokal mengatakanbahwa pasukan pendudukan Israel sengaja menyerang wartawan saat mereka meliputperistiwa di Jabal Sabih dan melukai dua wartawan dengan peluru logam.
Sebelumnya hari ini “BulanSabit Merah” di Nablus melaporkan bahwa jurnalis Najla Zaitoun terkenatabung gas air mata dan jurnalis Bakr Abdel Haq dipukul dengan peluru logamberlapis karet di bahu di samping jurnalis lain dicekik oleh gas air mata.
Para pemuda membakar ban karetsebagai bagian dari cara mengacaukan tentara pendudukan dan mengalihkanperhatian penembak jitu agar tidak menargetkan mereka dan melemparkan bommolotov dan batu ke tentara.
Pasukan pendudukan juga menekanpawai mingguan menentang pembangunan blok pemukiman di sebelah timur BeitDajan di sebelah timur Nablus.
Sejumlah daerah di Tepi Barat dan Al-Qudsmenjadi sasaran konfrontasi dengan pasukan pendudukan selama aksi rakyat yangmenolak proyek pemukiman terutama di Beita dan Beit Dajan.
Di kota Beita selatan Nabluskegiatan harian dan mingguan diselenggarakan sebagai bagian darilangkah-langkah yang bertujuan untuk menghapus pos pemukiman &ldquoAvitar&rdquo yangdibangun di atas tanah Jabal Sobih.
Bersamaan dengan itu kelompok demonstrandan perlawanan rakyat kota Beit Dajan sebelah timur Nablus berpartisipasidalam kegiatan serupa untuk menuntut pembongkaran blok permukiman Yahudi yangdibangun di atas tanah kota dan pembukaan jalan barat yang telah ditutupselama 15 tahun.
Laporan berkala yang dikeluarkanoleh kantor media Hamas di Tepi Barat mencatat bahwa pendudukan melakukan 2.124pelanggaran selama bulan Oktober terutama pembunuhan martir Amjad Abu Sultandi Betlehem. (at/pip)
