Hari Sabtu (27/11/2021) otoritaspendudukan Israel mendeportasi 5 warga al-Quds dari Masjid al-Aqsa yangdiberkati.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwaotoritas pendudukan Israel membebaskan 4 pemuda Palestina asal kamp pengungsi Shuafatdari penjara Israel yaitu Ayoub Zahida Nasri Ghaneim Ahmed Salah dan MalikMuhaisen dengan syarat mereka dideportasi dari Masjid al-Aqsha selama dua pekan.
Pasukan pendudukan Israel menangkap4 pemuda Palestina pada waktu yang berbeda pecan lalu dan memperpanjangpenahanan mereka untuk diinterogasi.
Dalam konteks yang sama otoritaspendudukan Israel juga membebaskan pemuda Anas Qanbar asal kota JabalAl-Mukabber dengan syarat dia dideportasi dari al-Aqsha selama sebulan jaminanuang 500 shekel dan dnikenakan denda 5000 shekel jika melanggar syarat deportasi.
Dan pada Jumat pagi pegawai Wakafdi al-Aqsha Khamis Shehadeh dideportasi dari Masjid al-Aqsha selama tigahari setelah dia dibawa untuk diinterogasi di salah satu pusat interogasi.
Pada Jumat malam otoritaspendudukan Israel memberlakukan pembatasan aktivitas beberapa warga asal kota Isawiyautara al-Quds setelah mereka dibebaskan usai ditahan selama berjam-jam.
Pasukan penjajah Israel jugamembebaskan Mansour Ahmed Luay Mahmoud Muhammad al-Masry dan MuhammadMustafa dengan syarat mereka menjalani penahanan rumah lima selama hari.
Sementara itu penjajah Israel terusmenahan Syekh Najeh Bakirat wakil direktur Wakaf al-Quds selama empat hariberturut-turut setelah beberapa sesi interogasi dan pemeriksaan tentangpekerjaannya di Masjid al-Aqsha.
Otoritas pendudukan Israel menargetwarga al-Quds melalui penangkapan deportasi denda dan pembongkaran rumahdengan tujuan menjauhkan mereka dari Masjid al-Aqsha dan menjadikannya sebagaidalih untuk ambisi pemukiman.
Laporan bulanan Hamas memantau trjadi9 kasus pengusiran warga al-Quds dari tempat tinggal mereka dan Masjid al-Aqshaselama bulan Oktober. (was/pip)