Tue 6-May-2025

Khatib dan Guru di al-Quds Ini Gugur di Pintu Gerbang Kota Tua

Rabu 24-November-2021

Namanya Fadi Abu Shkhaydam hidup sejak kecil di bawah pendudukanyang mencengkeram tanah kelahirannya. Dari mimbar-mimbar dan ceramah yangbergema dia teriakkan suara untuk membela kota suci al-Quds. Dia gemakan suaraitu dari halaman Masjid al-Aqsha dari sekolah-sekolah di kotanya tempat diamengajar anak-anak dan generasinya dan di antara lorong-lorong kamp pengungsi permanenyang ada di kotanya dia terus bangkit dan berkorban untuk menebus kotanya al-Aqshanyadan tanah airnya dengan jiwa dan darahnya.

Dengan senjata “Carlo” dan pelurunya Sheikh Fadi AbuShkhaydam membuat tentara pendudukan Israel tersungkut ke tanah di gerbang KotaTua al-Quds ada yang tewas dan yang lainnya terluka.

Fadi Abu Shkhaydam lelaki berusia 42 tahun adalah mantan tawananyang telah bebas dari penjara pendudukan Israel. Pemegang gelar master dalamhukum Islam ini bekerja sebagai pendidik dan guru pendidikan Islam di SekolahRashidiya di al-Quds.

Dia dianggap sebagai salah satu perintis dan syaikh Masjid al-Aqsha.Salah satu tokoh terkemuka yang senantiasa bersiaga di dalam halaman Masjidal-Aqsha. Selain itu dia juga menjadi khatib dan penceramah di sejumlah masjiddi kota al-Quds. Di samping itu dia juga merupakan salah satu tokoh danpemimpin gerakan Hamas di kamp pengungsi Shuafat di al-Quds

Dalam pernyataan berkabung dan berbela sungkawa atas gugurnya FadiAbu Shkhaydam gerakan Hamas menyatakan kebanggaannya pada kadernya pahlawan yanggugur demi membela al-Quds dan al-Aqsha Sheikh Fadi Mahmoud Abu Shkhaydamseorang pemimpin gerakan di kamp Shuafat.

Hamas mengatakan “Syahid kami (Fadi Abu Shkhaydam) telahmenghabiskan hidupnya di antara panggilan dakwah dan jihad. Seluruh bagian penjurukota dan sisi-sisi Masjid al-Aqsha menjadi saksi atas kepahlawanannya dan disini dia naik hari ini setelah pertempuran heroik di mana dia berjuang. pasukanpendudukan menyebabkan kematian dan luka-luka pada mereka.”

Hamas menegaskan “Pesan dari aksi heroik ini membawaperingatan kepada musuh kriminal dan pemerintahnya agar menghentikan serangandi tanah kami dan tempat-tempat suci kami dan bahwa infiltrasi yang merekalakukan terhadap Masjid al-Aqsha kampung Silwan kampung Sheikh Jarrah danyang lainnya akan mereka bayar harganya.”

Pembela para tawanan

Kalimat terakhir yang ditulis oleh Syeikh Abu Shkhaydam di halaman Facebook-nyaadalah “Persoalan Masjid al-Aqsha adalah persoalan ilahiyah Allah yangmengaatur dengan kebijaksanaan dan kekuasaan besar-Nya. Dia yang memilih siapayang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya untuk menjadi pembelanya dan Dia tempatkanmereka di tempat yang dikehendaki-Nya.&rdquo

Klip video diedarkan oleh Sheikh Abu Shkhaydam di dalamnya dia menegaskansikap teguhnya untuk melawan para penindas dan mendukung yang tertindas dan berdiritegak untuk mendukung dan membantu para tawanan yang mendekam di penjarapendudukan Israel.

Menurut sumber-sumber al-Quds pasukan pendudukan Israel menyerbuSekolah Rashidiya di al-Quds bersama anjing-anjing polisi dan memanggilbeberapa muridnya untuk diinterogasi.

Pasukan pendudukan Israel juga menyerbu kamp pengungsi Shuafat di al-Qudstempat tinggal pelaku aksi Sheikh Abu Shkhaydam dan memanggil saudaralaki-lakinya untuk diinterogasi di tengah-tengah pemogokan di seluruh kamppengungsi.

Aksi heroik

Sabtu pagi (20/11/2021) pejuang heroik Fadi Abu Shkhaydam bentrokdengan pasukan pendudukan Israel di Gerbang al-Silsila di Kota Tua al-Quds.Peristiwa ini menewaskan seorang tentara Israel dan melukai tiga orang lainnyasatu di antaranya luka parah sementara kondisi dua lainnya kondisinya berkisarantara sedang dan parah.

Sumber-sumber media Ibrani menyatakan bahwa Abu Shkhaydam telahmenyamar sebagai pemukim Yahudi. Dia menyembunyikan senjata “Carlo”.Dia menembak dari jarak dekat ke kepala tentara pendudukan Israel dalam aksi yangdigambarkan oleh media Ibrani sebagai “keras” yang hanya berlangsung30-36 detik.

Video klip yang beredar menunjukkan penembakan sengit di Kota Tuaal-Quds dan pengerahan pasukan pendudukan Israel setelah aksi penembakantersebut.

Hamas menegaskan “Opsi perlawanan komprehensif dalam segalabentuknya terutama perlawanan bersenjata adalah yang mampu mengekang penjajahZionis dan menghentikan agresinya.”

Hamas menegaskan “Rakyat Palestina akan terus melanjutkanjihadnya. Mereka tidak peduli dengan semua keputusan-keputusan bermusuhan yangdikeluarkan oleh negara-negara kolonial yang bertujuan untuk melanggengkan pendudukanIsrael dan mengingkari hak-hak historis rakyat Palestina.”

Hamas mengatakan “Kami menegaskan bahwa kejahatan pendudukanIsrael tidak akan bertahan tanpa ada tanggapan yang membuatnya jera. Mereka harusingat bahwa Saif al-Quds (pedang al-Quds) masih terhunus.” (was/pip)

Tautan Pendek:

Copied