Pemimpin para tawanan PalestinaNael Barghouti (Abu Al-Nour) telah memasuki tahun ke-42 di penjara pendudukan Israelsejak penangkapannya pada tahun 1978. Ia menjadi tawanan dan tahanan politiktertua di dunia.
Tawanan Barghouti lahir di kotakecil Kaubar di Ramallah Tepi Barat pada 23 Oktober 1957. Ia ditangkap pertamakalinya pada tahun 1978 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup ditambah 18tahun. 34 tahun di antaranya dihabis dipenjara secara berturut-turut atauberkesinambungan.
Otoritas pendudukan Israel menolakmembebaskannya meskipun ada sejumlah kesepakatan pertukaran tawanan.
Pada tanggal 18 Oktober 2011sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran Wafa Al-Ahrar perlawanan Palestina membebaskantawanan Nael Barghouti bersama dengan ratusan tawanan termasuk rekannyapembebas Fakhri Al-Barghouti dengan imbalan pembebasan tentara Israel GiladShalit yang merupakan tawanan Brigade Al-Qassam.
Setelah dibebaskan Abu Al-NourNael Barghouti menikahi tawanan yang dibebaskan Aman Nafe&rsquo dimana hari-hariini bertepatan dengan ulang tahun ke 10 pernikahan mereka yang hanya merekajalani selama tiga tahun saja.
Sebab pada tanggal 18 Juni2014 otoritas pendudukan Israel menangkapnya lagi.
Pengadilan pendudukan militer Israelkembali menghukumnya dengan vonis penjara seumur hidup ditambah 18 tahun.
Sidang tawanan Barghouti baru-baruini digelar di Mahkamah Agung Pendudukan Israel untuk mempertimbangkan permohonanulang yang diajukan oleh pengacaranya tiga tahun lalu terhadap keputusan untukmengembalikan hukuman sebelumnya. Keputusan akhir tersebut belum dikeluarkansampai hari ini sebab ada keputusan apa pun yang mungkin dikeluarkan mengenaikasusnya merupakan titik balik penting dalam nasib kasus tahanan yang ditangkapkembali.
Tawanan Bebas
Tahun ini Barghouti menghadapifase sulit dalam hidupnya selain puluhan pengalaman pahit sebelumnya. Hal itu karenadia kehilangan saudara laki-laki dan teman dekatnya Omar Al-Barghouti (AbuAsif). Pihak Israel menghalanginya untuk menyampaikan ucapan perpisahanterakhir kepada salah satu orang yang dicintainya.
Selama empat dekade penahananBarghouti kehilangan orang tuanya. Satu generasi telah berlalu. Banyakperistiwa sejarah telah berlalu di Palestina dan di dunia sementara dia masihmendekam di sel Israel dan kegelapan penjaranya.
Surat Pejuang Perlawanan
Selama tahun-tahun penahananyang panjang tawanan Nael Al-Barghouti mengirim beberapa surat yang ditulisdengan tinta darah dan dengan sabar di hari-hari sulit di balik pagar penjarayang tinggi.
Istrinya Iman Nafeh menyampaikansurat suaminya di mana dia berkata: &ldquoJika ada dunia yang bebas seperti yangmereka klaim saya tidak akan tinggal di penyanderaan selama 41 tahun.&rdquo
Barghouti menekankan bahwamasalah tawanan bebas dari kesepakatan “Wafa Al-Ahrar” harus menjadikunci menyelesaikan kesepakatan pertukaran apa pun berikutnya untuk membebaskanpara tawanan.
Keluarga Perlawanan
Pada akhir 2018 pasukanpendudukan membunuh dengan darah dingin martir Saleh al-Barghouti danmenangkap saudaranya Asim yang merupakan dua keponakan dari tawanan SheikhOmar Abu Al-Nur.
Keluarga Barhouthi menjadisasaran dendam Israel dan masih terus berlangsung. Mayoritas anggotanya telahditangkap puluhan kali selama bertahun-tahun oleh pendudukan Israel.
Keluarga Barghouti yangberjuang telah menjadi teladan sekolah dan simbol bagi semua keluargaPalestina dalam pengorbanan. Dari keluarga tersebut lahir pejuang yang gugursyahid yang terluka menjadi tawanan dalam hal ketabahan perlawanan keteguhanhati masih ada dalam setiap kejadian dan situasi.
Meskipun kehilangan sejumlahputranya keluarga Barghouti mampu mengukir namanya dalam huruf cahaya dan apidi halaman-halaman kemuliaan dalam sejarah bangsa Palestina yang masih teguhdalam perlawanan terhadap mesin perang pendudukan Israel sampai merekamengalahkannya dan mengibarkan panji-panji kemenangan. (at/pip)